Labuhanbatu, 10/6 (Antarasumut) - Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu akan menghentikan program beasiswa pendidikan bagi pelajar berprestasi, jika Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengambil alih wewenang pengelolaan pendidikan menengah atas.
Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap mengatakan, tarik-menarik kewenangan pengelolaan oleh Provinsi Sumut masih dibahas.
"Jika pengelolaan SMA dan SMK ditarik ke Provinsi, maka program beasiswa akan putus dan diurus oleh Pemprovsu," kata Pangonal Harahap, dalam kunjungan Safari Ramadhan di Masjid Nurul Iman, Dusun Sukarame, Desa Tebing Linggahara Baru, Kecamatan Bilah Barat, Jumat.
Pangonal menegaskan, sejumlah kepala daerah masih melakukan perundingan mengenai permasalahan yang sama. Namun, program guru mengaji dan beasiswa siswa berprestasi di Labuhanbatu tetap dipertahankan.
"Masalah program Labuhanbatu mengaji, bantuan beasiswa akan terus kita lanjutkan, tetapi ada permasalahan tentang bantuan beasiswa kalau SMA dan SMK pengelolaannya ditarik ke Tingkat I (Provinsi) maka bantuan beasiswa tersebut akan kita putuskan," katanya.
Manangapi hal tersebut, Budi Surya Hasibuan orang tua siswa SMA Negeri I Rantauprapat yang mendapat beasiswa berharap, pemerintah dapat memberikan solusinya apabila peralihan kewenangan dilaksanakan. Menurutnya dia, program beasiswa sangat membantu para wali murid dari segi ekonomi.
Pemkab Labuhanbatu telah mengucurkan Rp9.073 Milyar untuk 1830 pelajar berprestasi yang telah lulus di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan perincian Tahun 2013-2014 sebanyak 490 pelajar Rp2,664 Milyar, Tahun 2014-2015 sebanyak 591 pelajar Rp3,174 Milyar, Tahun 2015-2016 sebanyak 749 pelajar Rp3,1995 Milyar dan di Tahun 2016 mengalokasikan Rp6 Milyar untuk 785 pelajar yang telah lulus PTN di seluruh Indonesia.