Pengungsi Pelajar Sinabung Butuh Transportasi ke Sekolah

Medan, 6/12 (Antara) - Pengungsi dari kalangan pelajar bencana Gunung Sinabung, Karo, memerlukan tambahan transportasi untuk kelancaran antar-jemput ke sekolah.

"Kami akui partisipasi relawan untuk menyediakan kenderaan sebagai transportasi para pelajar dari tempat pengungsian ke sekolah semakin tinggi, tetapi butuh tambahan untuk memperlancar proses antar jemput anak sekolah itu," kata ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Sinabung, Letkol Kavaleri Meyer Putong di Kabanjahe, Jumat.

Menurut Meyer yang juga Komandan Komando Distrik Militer 0205/Tanah Karo itu, sejumlah lokasi tempat pengungsian seperti di GBKP Klasis Kabanjahe dijadikan pusat atau titik kumpul pengungsi pelajar untuk diantar dan dikembalikan dari sekolah.

"Pemerintah berterima kasih kepada masyarakat maupun perusahaan yang sudah peduli dengan kelancaran proses belajar dan mengajar di Karo di tengah bencana Sinabung. Dukungan itu masih terus diharapkan karena armada untuk antar jemput itu dilaporkan juga belum memadai," katanya.

Sekretaris Posko GBKP Klasis Kabanjahe, Rosmalia Barus, menyebutkan hingga kini beberapa orang dermawan secara bergantian meminjamkan mobil pribadinya untuk keperluan antar jemput para pelajar.

"Posko GBKP Klasis adalah salah satu titik kumpul pelajar untuk diantar jemput ke sekolahnya. Dari posko itu ada sekitar 150 orang pelajar yang memanfaatkan antar jemput gratis itu setiap harinya," katanya.

Dia mengakui, bantuan itu sangat diapresiasi mengingat sangat menolong mengurangi beban orang tua siswa dalam pengeluaran biaya transportasi sekolah anak-anaknya di tengah pengurangan pendapatan karena tidak bisa beraktivitas pada bencana alam Sinabung tersebut.

Rosmalia mengakui, meski sudah ada partisipasi tetapi diharapkan jumlah ketersedian angkutan itu ditambah mengingat jumlah pelajar yang membutuhkan semakin meningkat dan untuk kelancaran pergerakan antar-jemput pelajar itu.

"Kasihan juga melihat para siswa kalau terlalu lama menunggu jemputan atau pulang dari sekolah harus berdesakan di dalam kendaraan," katanya.***4***
(T.E016/B/I. Sulistyo/I. Sulistyo)