Medan, 23/8 (Antara) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Sumatera Utara meminta pemerintah provinisi, kabupaten/kota menggalar kegiatan wisata buatan yang bisa dijual untuk wisatawan.
"Tren berwisata dewasa ini sudah berubah. Bukan lagi untuk melihat objek wisata tetapi event atau kegiatan dan itu sudah dilakukan negara lain dan beberapa pemerintah daerah di Indonesia," kata Ketua Asita Solahuddin Nasution di Medan, Jumat.
Di Malaysia misalnya sudah menjual F1 (formula one,) dan terbukti menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Bahkan di Sumatera Barat (Sumbar) juga sudah berhasil dengan Tour de Singkarak.
"Kalau benar-benar mau menjadikan pariwisata sebagai sumber devisa utama atau kedua setelah ekspor komoditas ,Sumut tidak lagi bisa hanya mengandalkan objek wisata tradisional, tetapi buatan termasuk kegiatan-kegiatan,"katanya.
Menurut Solahuddin, Sumut dengan bandara Kualanamunya, semakin potenssial menjadi salah satu daerah tujuan wisata baik nasional maupun internasional.
Bandara Kualanamu yang memiliki berbagai keunggulan seperti menjadi hub berbagai penerbangan bisa mendorong industri pariwisata.
Wakil Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi, menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut sudah menyadari perlunya membuat berbagai kegiatan yang bisa dijual untuk menarik wisatawan khususnya wisman.
Salah satunya yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumut dewasa ini, kata dia, adalah menggelar Festival Danau Toba dari yang dulunya berskala lokal dengan nama Pesta Danau Toba menjadi nasional bahkan internasional.
Festival Danau Toba yang menggelar kegiatan olahraga dan kebudayaan itu digelar rutin setiap tahun dengan jadual waktu tetap.
"Tujuan dijadikannya agenda tetap tahunan dengan jadual yang tetap pula dimaksudkan agar bisa menjadi kegiatan pariwisata Sumut yang bisa terus-terusan dijual hingga ke luar negeri," katanya.***3***
(T.E016/B/N. Yuliastuti/N. Yuliastuti)
Asita: Sumut Perlu Gelar Kegiatan Wisata Buatan
Jumat, 23 Agustus 2013 20:12 WIB 558