Medan, 27/2 (Antara) - Calon Gubernur Sumut Effendi MS Simbolon mengatakan pembenahan dan promosi Danau Toba harus terus dilakukan dan bukan hanya perlu dukungan dari Pemerintah Provinsi tetapi juga pusat.
"Pembenahan objek wisata Danau Toba tidak bisa hanya mengandalkan upaya dari kabupaten/kota yang melingkupi wilayah Danau Toba, karena itu pasti tidak bisa karena daerah tersebut penuh keterbatasan khususnya dalam anggaran," katanya di Medan, Rabu.
Permasalahan Danau Toba, kata calon Gubernur Sumut nomor urut 2 itu, sudah sangat kompleks. Mulai menyangkut infratsruktur khususnya jalan dari dan menuju ke kawasan itu, kerusakan lingkungan, sumber daya manusia yang masih kurang hingga minimnya promosi objek wisata yang terbentuk dari letusan gunung 75 ribuan tahun lalu.
Lingkungan yang rusak itu ditandia dengan kurang dinginnya lagi udara di kawasan itu, langkanya beberapa jenis ikan khas daerah tersebut seperti Ikan Batak dan tidak lagi jernihnya air di kawasan itu. Belum lagi jalan dari dan menuju serta di sekitar kawasan itu yang masih jauh dari harapan untuk kualitas jalan objek wisata.
Sementara promosi juga minim sehingga ketenaran Danau Toba yang indah itu tidak terpublikasi dengan baik dan luas.
"Penataan, pembenahan dan promosi Danau Toba harus menjadi perhatian dan itu akan saya lakukan kalau menjadi Gubernur Sumut," katanya.
Dia mengakui, Pesta Danau Toba adalah salah satu upaya promosi kawasan itu, tetapi hingga dewasa ini pesta itu kurang dikemas baik akibat keterbatasan dana.
Bupati Kabupaten Samosir, Mangindar Simbolon, dalam Uji Publik calon Gubernur Sumut yang digelar Kadin Sumut akhir pekan lalu menyebutkan, Gubernur Sumut terpilih harus benar-benar memperhatikan kawasan Danau Toba.
Apalagi selain bisa dijadikan objek wisata, kawasan itu bisa dimaksimalkan untuk bisnis yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Semua pemerintah kabupeten/kota di lingkungan Danau Toba berharap besar agar calon Gubernur Sumut nantinya benar-benar menjadikan Danau Toba salah satu prioritas pembangunan di Sumut. ***1***
Kaswir
(T.E016/B/Kaswir/Kaswir)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Pembenahan objek wisata Danau Toba tidak bisa hanya mengandalkan upaya dari kabupaten/kota yang melingkupi wilayah Danau Toba, karena itu pasti tidak bisa karena daerah tersebut penuh keterbatasan khususnya dalam anggaran," katanya di Medan, Rabu.
Permasalahan Danau Toba, kata calon Gubernur Sumut nomor urut 2 itu, sudah sangat kompleks. Mulai menyangkut infratsruktur khususnya jalan dari dan menuju ke kawasan itu, kerusakan lingkungan, sumber daya manusia yang masih kurang hingga minimnya promosi objek wisata yang terbentuk dari letusan gunung 75 ribuan tahun lalu.
Lingkungan yang rusak itu ditandia dengan kurang dinginnya lagi udara di kawasan itu, langkanya beberapa jenis ikan khas daerah tersebut seperti Ikan Batak dan tidak lagi jernihnya air di kawasan itu. Belum lagi jalan dari dan menuju serta di sekitar kawasan itu yang masih jauh dari harapan untuk kualitas jalan objek wisata.
Sementara promosi juga minim sehingga ketenaran Danau Toba yang indah itu tidak terpublikasi dengan baik dan luas.
"Penataan, pembenahan dan promosi Danau Toba harus menjadi perhatian dan itu akan saya lakukan kalau menjadi Gubernur Sumut," katanya.
Dia mengakui, Pesta Danau Toba adalah salah satu upaya promosi kawasan itu, tetapi hingga dewasa ini pesta itu kurang dikemas baik akibat keterbatasan dana.
Bupati Kabupaten Samosir, Mangindar Simbolon, dalam Uji Publik calon Gubernur Sumut yang digelar Kadin Sumut akhir pekan lalu menyebutkan, Gubernur Sumut terpilih harus benar-benar memperhatikan kawasan Danau Toba.
Apalagi selain bisa dijadikan objek wisata, kawasan itu bisa dimaksimalkan untuk bisnis yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Semua pemerintah kabupeten/kota di lingkungan Danau Toba berharap besar agar calon Gubernur Sumut nantinya benar-benar menjadikan Danau Toba salah satu prioritas pembangunan di Sumut. ***1***
Kaswir
(T.E016/B/Kaswir/Kaswir)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013