Medan, 23/1 (ANTARA) - Dua calon Gubernur Sumatera Utara Chairuman Harahap dan Gus Irawan Pasaribu sepakat menjalankan pemerintahan yang bersih dari berbagai praktik korupsi jika salahsatu diantara mereka terpilih menjadi orang nomor satu di provinsi itu.

Hal itu mereka sampaikan saat menjadi pemateri pada seminar nasional di Universitas Sumatera Utara (USU) dengan tema "Sumut Bersih Dari Korupsi" yang digelar dalam rangka menghadapi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2013-2018 di Medan, Rabu.

Chairuman Harahap dalam kesempatan itu mengatakan Sumut sempat mendapat predikat sebagai salah satu provinsi terkorup di Indonesia. Hal ini tentunya membuat prihatin berbagai pihak di daerah itu karena praktik korupsi seolah sudah menjadi tradisi.

Untuk itu tentunya banyak yang harus dilakukan agar Sumut tidak lagi termasuk provinsi terkorup, salah satunya dengan mengubah budaya dan manajemen di pemerintahan daerah, yakni pemerintahan yang akuntabel dan transparan.

Untuk menerapkan itu, kata dia, Sumut butuh kepemimpinan kuat, yang mampu menjadi contoh bagi bawahannya dalam menerapkan perbuatan anti korupsi dan bertindak serta bekerja semata-mata untuk kesejahteraan rakyatnya.

"Kenapa muncul korupsi, apakah karena orangnya atau memang sistemnya yang salah. Kita harus lakukan perubahan dan untuk bisa mewujudkan itu harus ada kehendak politik yang kuat, yakni dengan menerapkan pemerintahan yang akuntabel dan transparan," katanya.

Sementara Gus Irawan mengatakan saat ini merupakan waktu yang tepat bagi kepala daerah untuk melakukan pencegahan agar praktik korupsi tidak semakin menjadi budaya. Untuk pemberantasannya sudah ada ahlinya seperti KPK dibantu dengan Kepolisian beserta aparat hukum lainnya.

"Mahasiwa merupakan bagian penting untuk pencegahan ini, karena secara tidak langsung ini juga termasuk dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumut ini.

Sebelumnya Gubernur Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU Iskandar Zulkarnaen mengatakan Sumut membutuhkan pemimpin yang bersih dan antikorupsi, serta memiliki kecakapan dalam memimpin sehingga mampu membawa kesejahteraan bagi rakyat di daerah itu.

"Kita membutuhkan pemimpin yang benar-benar antikorupsi. Kita tentunya tidak mau mengulang sejarah ketika gubernurnya harus ditahan karena melakukan korupsi. Seminar ini juga sebagai salah satu wujud mahasiswa dalam memberikan sumbangsih positif terhadap pemberantasan korupsi di Sumut," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013