Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memfokuskan lima langkah mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi menghadapi musim hujan hingga akhir tahun ini.
"Menghadapi musim hujan diperkirakan berlangsung beberapa bulan ke depan, Pemprov Sumut mengambil langkah antisipasi," ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Togap Simangunsong usai rapat kesiapsiagaan menghadapi musim hujan Sumut di Medan, Kamis.
Adapun lima langkah antisipatif ini, lanjut dia, yakni pembentukan tim terpadu dengan melibatkan unsur pemerintah, lembaga teknis, aparat penegak hukum, akademisi, dan masyarakat.
Langkah antisipatif guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
"Tim ini nanti akan menyusun rencana aksi nyata dalam pengendalian dan mitigasi banjir bandang," jelas Togap.
Langkah kedua, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumut dan lembaga terkait diminta memberikan masukan bencana hidrometeorologi.
Kemudian, rekomendasi konkret untuk mendukung pembentukan tim, termasuk dalam pendanaan, sumber daya manusia, dan sinergi lintas program.
"Ketiga, peningkatan edukasi masyarakat di wilayah rawan bencana tentang pentingnya pelestarian hutan, pengelolaan sungai, dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman hidrometeorologi," katanya.
Langkah berikutnya, memperkuat kolaborasi lembaga terkait, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II.
"Lalu TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser), dan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Sumatera Utara untuk melakukan pemantauan dan peringatan dini secara berkelanjutan," ujarnya.
Sedangkan untuk langkah kelima, ucapnya, adalah mendorong keterlibatan masyarakat lokal dalam pengawasan dan perawatan lingkungan.
"Ini dilakukan agar tumbuh kesadaran bersama menjaga hutan dan sungai sebagai sumber kehidupan," tutur Togap.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Hendro Nugroho menyampaikan puncak musim hujan di wilayah Sumatera Utara diperkirakan terjadi pada Oktober hingga November 2025.
Berdasarkan prakiraan BBMKG Wilayah I Medan, jelas dia, curah hujan bersifat bulanan ini berada pada kategori sedang hingga sangat tinggi.
Ia juga menyebutkan wilayah Sumut diprediksi mengalami peningkatan curah hujan signifikan dalam beberapa hari ke depan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.
"Kepada pemerintah daerah, lembaga terkait, dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi," kata Hendro.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2025