Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Sumatera Utara mengadakan lomba lari yang bertajuk "Medan Run" di antaranya menampilkan kearifan lokal seperti tarian daerah.
"Kami ingin menunjukkan budaya lokal di acara ini seperti tarian Melayu, Batak, India barongsai dan tarian multi etnis lainnya," ujar Ketua Panitia BMPD Medan Run 2024 Andrianta Tarigan di Medan, Senin.
Dia melanjutkan tarian daerah tersebut ditampilkan di salah satu titik rute lari nantinya karena memperkenalkan budaya lokal juga pelari tidak bosan karena ada budaya tersebut.
"Selain itu, di ajang ini juga menonjolkan hertige Kota Medan seperti gedung Kantor Pos, museum Cong A Fie, Istana Maimun, gedung Bank Indonesia dan lain-lain," ucapnya.
Oleh karena itu, setiap peserta bisa melihat objek bangunan khas Kota Medan dan tarian daerah tersebut di titik rute yang telah ditentukan oleh pihak kepanitiaan.
Andrianta mengatakan Medan Run ini baru pertama diadakan dengan kategori lima kilometer dan 10 kilometer dengan menargetkan jumlah 3.000 orang peserta yang diadakan pada 7 Juli 2024.
"Untuk 10 kilometer ditargetkan 1.000 peserta dan lima kilometer 2.000 peserta dari kategori umum serta master yang umurnya di atas 45 tahun," ucapnya.
Dalam lomba lari ini pihaknya juga menggunakan teknologi chip fast track yang bertujuan untuk meminimalisir peserta bermain curang seperti memotong jalan.
"Selain itu teknologi ini bisa digunakan untuk catatan terbaru bagi peserta," katanya.
Andrianta menambahkan pihaknya juga mengantisipasi jalan dalam kejuaraan ini dengan kerja sama pihak dinas perhubungan maupun kepolisian setempat, ditambah dengan adanya ambulans sebagai antisipasi tindakan medis.
"Ditambah dengan adanya setiap rute 2,5 kilometer ada tempat minum bagi peserta yang berguna untuk mengantisipasi dehidrasi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Kami ingin menunjukkan budaya lokal di acara ini seperti tarian Melayu, Batak, India barongsai dan tarian multi etnis lainnya," ujar Ketua Panitia BMPD Medan Run 2024 Andrianta Tarigan di Medan, Senin.
Dia melanjutkan tarian daerah tersebut ditampilkan di salah satu titik rute lari nantinya karena memperkenalkan budaya lokal juga pelari tidak bosan karena ada budaya tersebut.
"Selain itu, di ajang ini juga menonjolkan hertige Kota Medan seperti gedung Kantor Pos, museum Cong A Fie, Istana Maimun, gedung Bank Indonesia dan lain-lain," ucapnya.
Oleh karena itu, setiap peserta bisa melihat objek bangunan khas Kota Medan dan tarian daerah tersebut di titik rute yang telah ditentukan oleh pihak kepanitiaan.
Andrianta mengatakan Medan Run ini baru pertama diadakan dengan kategori lima kilometer dan 10 kilometer dengan menargetkan jumlah 3.000 orang peserta yang diadakan pada 7 Juli 2024.
"Untuk 10 kilometer ditargetkan 1.000 peserta dan lima kilometer 2.000 peserta dari kategori umum serta master yang umurnya di atas 45 tahun," ucapnya.
Dalam lomba lari ini pihaknya juga menggunakan teknologi chip fast track yang bertujuan untuk meminimalisir peserta bermain curang seperti memotong jalan.
"Selain itu teknologi ini bisa digunakan untuk catatan terbaru bagi peserta," katanya.
Andrianta menambahkan pihaknya juga mengantisipasi jalan dalam kejuaraan ini dengan kerja sama pihak dinas perhubungan maupun kepolisian setempat, ditambah dengan adanya ambulans sebagai antisipasi tindakan medis.
"Ditambah dengan adanya setiap rute 2,5 kilometer ada tempat minum bagi peserta yang berguna untuk mengantisipasi dehidrasi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024