Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara memperketat kerja sama antar-dinas dan sinergi dengan pemangku kepentingan terkait pengembangan ekonomi kreatif di wilayah itu.
Naslindo mengatakan, Diskop UKM Sumut mengambil peran lantaran sekitar 30 persen dari total UMKM merupakan pelaku ekonomi kreatif.
"Pembiayaan itu seperti KUR. Kami juga melatih dari sisi akuntansi dan pembukuannya," kata dia.
Naslindo juga mengatakan bahwa Diskop UKM Sumut membantu setiap pameran ekonomi kreatif di provinsi tersebut dengan melibatkan UMKM terkait seperti pembuat kain tenun ulos, batik dan wastra.
Pameran tersebut, dia menambahkan, rutin digelar Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) dan Dekranasda Sumut.
Disbudparekraf, Naslindo memaparkan, fokus melakukan kegiatan sejenis terutama di destinasi-destinasi pariwisata.
"Sebenarnya ada juga kegiatan yang sama dan pembinaan dari BUMN. Semakin banyak yang berbuat untuk ekonomi kreatif, semakin bagus," kata dia.
Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony pun menyatakan hal yang sama. Zumri menyatakan bahwa pihaknya bermitra dengan dinas-dinas di Pemprov Sumut termasuk Diskop UKM Sumut.
"Meski nomenklatur ekonomi kreatif ada di dinas kami, tetapi Dinas Koperasi UKM tetap ada di dalamnya. Bedanya, kami fokus ke ekonomi kreatif, tetapi Dinas Koperasi UKM fokus ke UMKM secara umum," kata Zumri.
Di Sumut, pemerintah provinsi mencatat terdapat 1.166.918 pelaku usaha di wilayah tersebut, di mana sebanyak 98,87 persen atau 1.153.758 di antaranya bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Adapun 1,12 persen atau 13.610 pelaku yang berada di tataran usaha menengah dan besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024