Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sumatera Utara melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) terkait masalah lingkungan hidup guna memberi pemahaman terhadap dampak bahaya bencana alam.
"Pascabencana di Humbahas kami akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbahas tentang keseimbangan lingkungan," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumatera Utara Yuliani Siregar, di Medan, Kamis.
Di antaranya, kata Yuliani, bersama masyarakat nantinya akan melakukan penanaman pohon penghijauan di wilayah setempat yang bertujuan untuk menjaga lingkungan agar tetap terjaga kelestariannya.
"Kami juga berharap nantinya masyarakat dapat memelihara pohon-pohon yang telah ditanam," ucapnya.
Disamping itu, Yuliani memandang penyebab banjir bandang dan tanah longsor dikarenakan adanya curah hujan yang sangat tinggi setiap hari.
"Sementara daya tampung sungai-sungai kecil daya amat minim sehingga mengakibatkan luapan air yang cukup besar," ujarnya.
"Oleh karena itu, perlu kerja sama antar pemangku kepentingan maupun masyarakat untuk melakukan normalisasi sungai," ucapnya.
Sampai saat ini, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Medan masih terus melakukan operasi pencarian terhadap korban banjir bandang dan longsor di Humbahas, dengan menurunkan sejumlah penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) dan Polairud.
Tim gabungan, lanjutnya, terus melakukan pencarian korban dengan melibatkan ratusan relawan yang terdiri atas berbagai instansi dan organisasi di provinsi itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Pascabencana di Humbahas kami akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbahas tentang keseimbangan lingkungan," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumatera Utara Yuliani Siregar, di Medan, Kamis.
Di antaranya, kata Yuliani, bersama masyarakat nantinya akan melakukan penanaman pohon penghijauan di wilayah setempat yang bertujuan untuk menjaga lingkungan agar tetap terjaga kelestariannya.
"Kami juga berharap nantinya masyarakat dapat memelihara pohon-pohon yang telah ditanam," ucapnya.
Disamping itu, Yuliani memandang penyebab banjir bandang dan tanah longsor dikarenakan adanya curah hujan yang sangat tinggi setiap hari.
"Sementara daya tampung sungai-sungai kecil daya amat minim sehingga mengakibatkan luapan air yang cukup besar," ujarnya.
"Oleh karena itu, perlu kerja sama antar pemangku kepentingan maupun masyarakat untuk melakukan normalisasi sungai," ucapnya.
Sampai saat ini, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Medan masih terus melakukan operasi pencarian terhadap korban banjir bandang dan longsor di Humbahas, dengan menurunkan sejumlah penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) dan Polairud.
Tim gabungan, lanjutnya, terus melakukan pencarian korban dengan melibatkan ratusan relawan yang terdiri atas berbagai instansi dan organisasi di provinsi itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023