Plt Bupati Langkat Syah Afandin menyampaikan pengurangan peningkatan kemiskinan ekstrim di daerah ini masih belum sempurna dari apa yang diinginkan.
Hal itu disampaikan Syah Afandin saat membuka rapat kordinasi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, di Stabat, Senin (4/12).
"Untuk itu ke depannya saya berharap kepada desa-desa harus segera memberikan data-data agar di verifikasi dan di validasi oleh tim demi memperbaiki serta mengatasi kemiskinan ekstrim di Langkat," katanya.
Selain itu mengatasi kemiskinan ekstrim, tidak hanya memikirkan apa yang harus mereka makan saja, namun kita harus memikirkan apa kebutuhan mereka, sehingga bisa terlepas dari kemiskinan itu sendiri," sambungnya.
Seperti contoh di kecamatan yang daerah pesisir kita tidak bisa memberikan bantuan hanya sekarung beras, namun kita harus bersama memikirkan bagai mana daerah pesisir dengan mayoritas nelayan bisa terbantu dengan program yang bisa meningkatkan pendapatan mereka.
Seperti dia akan mencari ikan tidak memiliki sampan jadi itu yang harus kita pikirkan, atau pun bagi masyarakat yang berada dalam kemiskinan ekstrim bagai mana pemerintah memberikan bantuan modal untuk berusaha agar terlepas dari kemiskinan.
"Saya sebentar lagi mengakhiri masa jabatan, jika ada ridho Allah nanti disambung, kalau tidak harus ada saya buat semasa saya menjabat," pungkasnya.
Sementara Kepala Bappeda Rina Wahyuni Marpaung menyampaikan latar belakang kegiatan ini untuk penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Langkat telah ditetapkan dan menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Langkat.
Di mana menjadi target 0 persen pada Tahun 2024 ini sesuai dengan Sustainable Development Goals yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
Untuk pelaksanaannya di mana strategi tersebut terdapat kantong-kantong kemiskinan, kemudian dengan strategi peningkatan data sasaran perencanaan, penganggaran integrasi program kegiatan dan melibatkan partisipasi masyarakat dan lintas sektoral.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Hal itu disampaikan Syah Afandin saat membuka rapat kordinasi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, di Stabat, Senin (4/12).
"Untuk itu ke depannya saya berharap kepada desa-desa harus segera memberikan data-data agar di verifikasi dan di validasi oleh tim demi memperbaiki serta mengatasi kemiskinan ekstrim di Langkat," katanya.
Selain itu mengatasi kemiskinan ekstrim, tidak hanya memikirkan apa yang harus mereka makan saja, namun kita harus memikirkan apa kebutuhan mereka, sehingga bisa terlepas dari kemiskinan itu sendiri," sambungnya.
Seperti contoh di kecamatan yang daerah pesisir kita tidak bisa memberikan bantuan hanya sekarung beras, namun kita harus bersama memikirkan bagai mana daerah pesisir dengan mayoritas nelayan bisa terbantu dengan program yang bisa meningkatkan pendapatan mereka.
Seperti dia akan mencari ikan tidak memiliki sampan jadi itu yang harus kita pikirkan, atau pun bagi masyarakat yang berada dalam kemiskinan ekstrim bagai mana pemerintah memberikan bantuan modal untuk berusaha agar terlepas dari kemiskinan.
"Saya sebentar lagi mengakhiri masa jabatan, jika ada ridho Allah nanti disambung, kalau tidak harus ada saya buat semasa saya menjabat," pungkasnya.
Sementara Kepala Bappeda Rina Wahyuni Marpaung menyampaikan latar belakang kegiatan ini untuk penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Langkat telah ditetapkan dan menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Langkat.
Di mana menjadi target 0 persen pada Tahun 2024 ini sesuai dengan Sustainable Development Goals yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
Untuk pelaksanaannya di mana strategi tersebut terdapat kantong-kantong kemiskinan, kemudian dengan strategi peningkatan data sasaran perencanaan, penganggaran integrasi program kegiatan dan melibatkan partisipasi masyarakat dan lintas sektoral.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023