Pemkab Deli Serdang (Sumatera Utara) mendukung program Bus Rapid Transit (BRT) Medan, Binjai, Deli Serdang (Mebidang) oleh Kementerian Perhubungan karena dinilai sangat positif sebagai upaya mewujudkan transportasi yang lebih baik.
Wakil Bupati Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar di Medan, Senin, mengatakan, pihaknya menyambut baik atas terpilihnya Kabupaten Deli Serdang dalam program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan.
Dengan adanya program itu maka wilayah Kabupaten Deli Serdang akan segera dilintasi Bus Rapid Transit (BRT) Medan, Binjai, Deli Serdang (Mebidang).
"Pembangunan ini dilakukan untuk mengatasi persoalan kemacetan di kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mendukung program Kemenhub demi mewujudkan transportasi yang lebih baik," ungkap Wabup usai penandatangan nota kesepahaman.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat, Amirulloh menjelaskan, rencana pembangunan BRT Mebidang tersebut akan dimulai pada 2024.
Proses Data Flow Diagram (DFD) selesai Januari 2024. Dilanjutkan tahap konstruksi BRT Mebidang, meliputi konstruksi koridor, halte, depo, perangkat IT dan pengadaan bus. Pembangunan BRT Mebidang itu dibiayai World Bank dan AFD Perancis senilai Rp1,9 triliun.
Baca juga: Pemprov Sumut sepakati rencana pembangunan BRT Mebidang Rp1,9 triliun
BRT Mebidang ini rencananya terdiri dari 21 kilometer lintasan, dedicated link dengan halte besar 31 halte, memiliki 17 rute menjangkau Medan, Binjai dan Deli Serdang dengan 515 bus, dukungan depo, halte, jalur khusus ITS bus dengan anggaran Rp1,9 triliun.
Ia mengatakan pembangunan BRT Mebidang ini merupakan langkah lanjutan untuk layanan publik yang lebih baik di kawasan metropolitan Medan.
Langkah tersebut dimulai dari stimulan angkutan umum yang diluncurkan Kementerian Perhubungan melalui lima Koridor Teman Bus, dengan nama Layanan Trans Metro Deli di Medan sejak akhir 2000.
"Teman Bus terbukti masih menjadi andalan banyak masyarakat Medan yang memerlukan sarana transportasi yang aman, nyaman, serta terjangkau," katanya.
Untuk percepatan pembangunan dan pengelolaan BRT di kawasan Mebidang maka diharapkan anggaran pembangunan fisik yang telah tersedia dapat direspons dengan komitmen anggaran oleh pemangku kepentingan di wilayah tersebut.
Dalam rencana kerja ini, juga terdapat komitmen konkret bagi para pihak, khususnya pemerintah daerah untuk menerima aset, mengoperasikan layanan serta mengembangkan layanan.
"Kami harapkan kita semua dapat ikut berperan mewujudkan angkutan umum massal yang berkualitas untuk bangsa Indonesia khususnya masyarakat di kawasan Mebidang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Wakil Bupati Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar di Medan, Senin, mengatakan, pihaknya menyambut baik atas terpilihnya Kabupaten Deli Serdang dalam program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan.
Dengan adanya program itu maka wilayah Kabupaten Deli Serdang akan segera dilintasi Bus Rapid Transit (BRT) Medan, Binjai, Deli Serdang (Mebidang).
"Pembangunan ini dilakukan untuk mengatasi persoalan kemacetan di kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mendukung program Kemenhub demi mewujudkan transportasi yang lebih baik," ungkap Wabup usai penandatangan nota kesepahaman.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat, Amirulloh menjelaskan, rencana pembangunan BRT Mebidang tersebut akan dimulai pada 2024.
Proses Data Flow Diagram (DFD) selesai Januari 2024. Dilanjutkan tahap konstruksi BRT Mebidang, meliputi konstruksi koridor, halte, depo, perangkat IT dan pengadaan bus. Pembangunan BRT Mebidang itu dibiayai World Bank dan AFD Perancis senilai Rp1,9 triliun.
Baca juga: Pemprov Sumut sepakati rencana pembangunan BRT Mebidang Rp1,9 triliun
BRT Mebidang ini rencananya terdiri dari 21 kilometer lintasan, dedicated link dengan halte besar 31 halte, memiliki 17 rute menjangkau Medan, Binjai dan Deli Serdang dengan 515 bus, dukungan depo, halte, jalur khusus ITS bus dengan anggaran Rp1,9 triliun.
Ia mengatakan pembangunan BRT Mebidang ini merupakan langkah lanjutan untuk layanan publik yang lebih baik di kawasan metropolitan Medan.
Langkah tersebut dimulai dari stimulan angkutan umum yang diluncurkan Kementerian Perhubungan melalui lima Koridor Teman Bus, dengan nama Layanan Trans Metro Deli di Medan sejak akhir 2000.
"Teman Bus terbukti masih menjadi andalan banyak masyarakat Medan yang memerlukan sarana transportasi yang aman, nyaman, serta terjangkau," katanya.
Untuk percepatan pembangunan dan pengelolaan BRT di kawasan Mebidang maka diharapkan anggaran pembangunan fisik yang telah tersedia dapat direspons dengan komitmen anggaran oleh pemangku kepentingan di wilayah tersebut.
Dalam rencana kerja ini, juga terdapat komitmen konkret bagi para pihak, khususnya pemerintah daerah untuk menerima aset, mengoperasikan layanan serta mengembangkan layanan.
"Kami harapkan kita semua dapat ikut berperan mewujudkan angkutan umum massal yang berkualitas untuk bangsa Indonesia khususnya masyarakat di kawasan Mebidang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023