Association of The Indonesian Tour & Travel Agencies (ASITA) Sumatera Utara menggelar Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) sekaligus menggelar pertemuan bisnis di Malaysia. 

"RAKERDA ASITA Sumut di Penang, Malaysia pada 4 September 2023 untuk  'update product' bagi anggota ASITA sekaligus menguatkan kembali jaringan bisnis (networking) dengan biro - biro  perjalanan Malaysia pascapandemi COVID," ujar Ketua DPD ASITA Sumut, Solahuddin Nasution dalam keterangan yang diterima di Medan, Kamis. 

Menurut Solahuddin, bagi Sumut, Malaysia memiliki posisi sterategis dalam meraih kunjungan wisatawan. 

Data statistik, katanya, menunjukkan kunjungan wisatawan terbanyak ke Sumut masih dari Malaysia. 

Oleh karena itu,kata Solahuddin pasar Malaysia harus dijaga terus menerus, dirawat secara berkesinambungan.

Begitu juga sebaliknya, Indonesia secara umum,  khususnya Sumut memiliki arti penting bagi pariwisata Malaysia.

Wisatawan dari Indonesia, khususnya asal Sumut sangat diperhitungkan dalam perkembangan bisnis pelancongan di Malaysia karena faktor geografis yg begitu dekat.

"Oleh karena itu, makanya ASITA Sumut berinisiatif melakukan RAKERDA di Malaysia. Apalagi Konsul Pelancongan/Direktur Tourism Malaysia Medan Chan Hon Mun menangkap peluang itu dengan menginisiasi  'familirization trip' (fam trip) mengundang rombongan ASITA Sumut ke objek wisata dan mempertemukan dengan pengusaha travel di Malaysia," katanya. 
 
Foto bersama di depan Konsulat Jenderal RI di Penang. (ANTARA/HO-ASITA Sumut)

ASITA Sumut selama 3 hari 2 malam mengunjungi objek- objek wisata terkemuka di Langkawi yang langsung didampingi   Chan Hon Mun dan Marketing Manager Tourism Malaysia Medan, T W Harsono. 

"Setelah RAKERDA, 4 September di Penang, 5 September rombongan ASITA Sumut ke Langkawi," ujar Solahuddin. 

Selain meninjau objek wisata, peserta RAKERDA ASITA Sumut mengadakan acara table top B to B (buisiness to business) dengan industri pariwisata Langkawi di bawah kordinasi Langkawi Development Authority (LADA).

"Rabu 6 September rombongan ASITA Sumut mengunjungi objek - objek wisata unggulan di Langkawi untuk miningkatkan pengenalan/pengetahuan produk wisata Langkawi bagi anggota ASITA Sumut," katanya. 

Setelah pulang dari Langkawi, rombongan ASITA Sumut kembali mengadakan acara 'business matching' dan 'dinner gathering' dengan industri pariwisata Pulau Pinang. 

Rombongan ASITA bertemu dengan anggota Malaysian Association of Tour & Travel Agent (MATTA) dan Malaysian Chinese Tourism Association (MCTA) dan Konsulat Jenderal RI di Penang. 

Pertemuan bisnis dengan pengusaha Malaysia dan juga pejabat negara Malaysia dan Indonesia serta kunjungan ke objek wisata diharapkan dapat meningkatkan arus kunjungan wisatawan di kedua negara. 

"Sebagai Ketua DPD ASITA Sumut,  saya berterimakasih dan mengapresiasi  Tourism Malaysia Medan yang memberikan  dukungan terhadap kelangsungan RAKERDA ASITA Sumut dan pertemuan bisnis dan dialog dengan pejabat pemerintah Malaysia dan Indonesia yang terkait dengan kepariwisataan," ujar Solahuddin. 

Apresiasi besar juga diberikan kepada Konsulat Jenderal RI di Penang yang juga memberikan dukungan  besar. 
Konsul Pelancongan/Direktur Tourism Malaysia Medan, Chan Hon Mun, mengatakan program itu adalah upaya bersama untuk mengembalikan kejayaan pariwisata di kedua negara. 

Pertemuan antara anggota ASITA Sumut dan MATTA serta MCTA di Hotel Mercure Penang Beach dihadiri  100 travel agent dari kedua negara. 

Chan berharap, kegiatan itu dapat meningkatkan hubungan antara asosiasi travel, memudahkan dan mengeratkan kerja sama serta pertukaran informasi yang cepat agar bisa mendorong laju sektor pariwisata kedua negara.

Dia menjelaskan, objek wisata di Pulau Langkawi yang diperkenalkan antara lain Dataran Lang yang merupakan ikonnya Langkawi, The Jewel of Langkawi's Skyline, Maha Tower, Dream Forest, Oriental Village, Klim Mangrove Reserve Tour, Geopark Discovery Center serta menikmati keindahan Langkawi dengan Sky Cab Langkawi Cable Car dan Sunset Dinner Cruise.

Chan Hon Mun yang dikenal aktif dan konsisten dalam mengembangkan jaringan kerja sama di antara para pemain industri pelancongan Malaysia dan Indonesia itu mengungkapkan, pada tahun 2022, Malaysia mencatat ada  sebanyak 1,481 juta pelancong dari Indonesia. 

"Jumlah tersebut merupakan yang kedua tertinggi setelah Singapura," katanya. 

Ada pun pada Januari hingga Mei 2023, kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia ada 1.214.125.

"Tahun 2023, Tourism Malaysia menyasarkan ketibaan 16,1 juta pelancong antarabangsa dengan target pendapatan sehingga RM49, 2 miliar dan kontribusi wisatawan  Sumut diharapkan semakin besar," kata Chan. 

Jumlah penerbangan yang menghubungkan antara Malaysia dan Medan yang semakin pulih tahun inj, katanya, semakin mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Malaysia dan Medan.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023