Ada tiga hal yang perlu terus disikapi dan dijaga oleh santri yang akan meninggalkan pondok tempat dirinya menimba ilmu selama ini. Dengan berpegang pada tiga hal tersebut Insya Allah santri/santriwati sukses di masa depan.

Demikian dikatakan Kakan Kemenag Labuhanbatu Dr H Asbin Pasaribu SAg MM saat memberikan sambutan pada wisuda dan pelepasan santri Pondok Pesantren Imam An Nawawy Rantauprapat Angkatan IV yang berlangsung di ponpes itu, Sabtu (17/6).

Adapun ketiga pesan tersebut adalah, pertama para santri diingatkan agar tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT.  Kemudian tetap dan senantiasa mencari ridho dari kedua orang tua, terutama ibu dan yang terakhir adalah tetap menjaga adab.

Mengutip kisah tokoh sufi, Saidatul Adawiyah, Asbin menyebutkan, wanita itu berdoa kepada Allah jika seandainya ibadahnya karena ingin masuk Surga, maka ia meminta Allah agar memasukkannya ke dalam neraka.

Begitu juga, jika ternyata ibadahnya karena takut siksa neraka, wanita sholehah itu memohon kepada Allah agar dimasukkan ke dalam neraka. "Karena yang diharapkannya adalah keridhoan Allah. Kalau Allah sudah ridho, tentu akan bahagia," jelasnya.

Begitu juga dengan ridho orang tua. "Janganlah menuntut sesuatu yang di luar kuasa orang tua kita. Misalkan kita ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah ini, tapi ternyata kemampuan orang tua tidak memadai, maka jangan kita memaksa," tambahnya.

Sementara terkait adab, alumni FT IAIN Medan itu menyontohkan, tidak ada bekas guru dan bekas murid. "Jadi walau sudah tidak diajar lagi oleh guru kita, tapi kita tetap harus menghormatinya," paparnya lagi.

Pada bagian lain, putra asli Labuhanbatu Utara itu menyinggung tentang belum berdirinya madrasah Aliyah di pesantren itu. Ia berjanji jika yayasan sudah mendirikan satu ruang kelas saja untuk Aliyah, dirinya akan turut membantu perizinan dan tahapan lainnya.

Pewarta: Sukardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023