PLN Unit Induk Daerah (UID) Sumatera Utara melakukan uji efektivitas menggunakan mobil listrik dengan menggelar touring di Jalan Lintas Sumatera.
"Jumlah pengguna mobil listrik di Sumatera Utara terus bertambah. Mobil listrik yang identik sebagai kendaraan yang cocok di perkotaan, ternyata juga nyaman digunakan untuk perjalanan jauh," ucap General Manajer PLN UID Sumatera Utara Awaluddin Hafid dalam keterangan diterima, Rabu.
Tidak hanya itu, dalam menjawab kebutuhan pengisian daya baterai mobil dalam perjalanan jauh, PLN juga telah membangun sejumlah SPKLU di Sumatera Utara.
"Touring menggunakan mobil listrik hari ini dengan rute Medan menuju Parapat dilanjutkan menuju Berastagi melalui Dolok Sanggul dan kembali lagi ke Medan. Kegiatan ini sebagai pembuktian dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemilik kendaraan listrik tidak perlu khawatir kehabisan baterai kendaraannya saat melakukan perjalanan jauh. Tidak hanya itu, touring ini dilakukan juga untuk mengetahui berapa konsumsi baterai mobil listrik selama perjalanan," ujarnya.
Ia menjelaskan, perjalanan dimulai dari Medan dengan kondisi baterai seratus persen. Perjalanan ke Parapat menempuh jarak 175 kilometer. Perjalanan dari Medan menuju Pematang Siantar dilalui dengan arus jalan ramai lancar.
Selanjutnya perjalanan dari Pematang Siantar menuju Parapat mengalami kendala kemacetan hingga 5 jam. Setiba di Parapat kondisi baterai mobil listrik tersisa 47 persen.
"Perjalanan ini menghabiskan baterai 44,22 kilowatt hour (kWh). Selanjutnya, pengisian baterai dilakukan di SPKLU Parapat," katanya.
Keesokan harinya, perjalanan ke Balige menempuh jarak 59,8 kilometer. Setiba di Balige kondisi baterai mobil tersisa 82 persen.
Perjalanan ini menghabiskan baterai sebanyak 14,9 kWh. Sebelum melanjutkan perjalanan, mobil listrik melakukan pengisian baterai di SPKLU Balige.
"Perjalanan dilanjutkan dari Balige menuju Berastagi melewati Dolok Sanggul, perjalanan ini menempuh jarak 205 kilometer. Tiba di Berastagi baterai tersisa 49 persen. Perjalanan menuju Berastagi menghabiskan baterai sebanyak 39,69 kWh. Selanjutnya, Pengisian baterai dilakukan di SPKLU Berastagi," katanya.
Perjalanan dilanjutkan dari Berastagi menuju Medan menempuh jarak 63,2 kilometer. Perjalanan dari Berastagi menuju Medan dilalui dengan arus jalan ramai lancar. Tiba di Medan kondisi baterai mobil tersisa 88 persen.
Perjalanan menuju Medan menghabiskan baterai sebanyak 12 kWh, dan jika dikonversi ke rupiah sebesar Rp29.601.
Touring menggunakan mobil listrik ini menempuh jarak 439,8 kilometer dengan total konsumsi baterai sebesar 110,81 kWh.
"Apabila di konversi ke dalam rupiah, perjalanan ini menghabiskan biaya Rp268.118. Touring ini membuktikan bahwa menggunakan kendaraan listrik jauh lebih murah daripada menggunakan kendaraan konvensional. Mari beralih ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan sehingga Net Zero Emission dapat terwujud," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Jumlah pengguna mobil listrik di Sumatera Utara terus bertambah. Mobil listrik yang identik sebagai kendaraan yang cocok di perkotaan, ternyata juga nyaman digunakan untuk perjalanan jauh," ucap General Manajer PLN UID Sumatera Utara Awaluddin Hafid dalam keterangan diterima, Rabu.
Tidak hanya itu, dalam menjawab kebutuhan pengisian daya baterai mobil dalam perjalanan jauh, PLN juga telah membangun sejumlah SPKLU di Sumatera Utara.
"Touring menggunakan mobil listrik hari ini dengan rute Medan menuju Parapat dilanjutkan menuju Berastagi melalui Dolok Sanggul dan kembali lagi ke Medan. Kegiatan ini sebagai pembuktian dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemilik kendaraan listrik tidak perlu khawatir kehabisan baterai kendaraannya saat melakukan perjalanan jauh. Tidak hanya itu, touring ini dilakukan juga untuk mengetahui berapa konsumsi baterai mobil listrik selama perjalanan," ujarnya.
Ia menjelaskan, perjalanan dimulai dari Medan dengan kondisi baterai seratus persen. Perjalanan ke Parapat menempuh jarak 175 kilometer. Perjalanan dari Medan menuju Pematang Siantar dilalui dengan arus jalan ramai lancar.
Selanjutnya perjalanan dari Pematang Siantar menuju Parapat mengalami kendala kemacetan hingga 5 jam. Setiba di Parapat kondisi baterai mobil listrik tersisa 47 persen.
"Perjalanan ini menghabiskan baterai 44,22 kilowatt hour (kWh). Selanjutnya, pengisian baterai dilakukan di SPKLU Parapat," katanya.
Keesokan harinya, perjalanan ke Balige menempuh jarak 59,8 kilometer. Setiba di Balige kondisi baterai mobil tersisa 82 persen.
Perjalanan ini menghabiskan baterai sebanyak 14,9 kWh. Sebelum melanjutkan perjalanan, mobil listrik melakukan pengisian baterai di SPKLU Balige.
"Perjalanan dilanjutkan dari Balige menuju Berastagi melewati Dolok Sanggul, perjalanan ini menempuh jarak 205 kilometer. Tiba di Berastagi baterai tersisa 49 persen. Perjalanan menuju Berastagi menghabiskan baterai sebanyak 39,69 kWh. Selanjutnya, Pengisian baterai dilakukan di SPKLU Berastagi," katanya.
Perjalanan dilanjutkan dari Berastagi menuju Medan menempuh jarak 63,2 kilometer. Perjalanan dari Berastagi menuju Medan dilalui dengan arus jalan ramai lancar. Tiba di Medan kondisi baterai mobil tersisa 88 persen.
Perjalanan menuju Medan menghabiskan baterai sebanyak 12 kWh, dan jika dikonversi ke rupiah sebesar Rp29.601.
Touring menggunakan mobil listrik ini menempuh jarak 439,8 kilometer dengan total konsumsi baterai sebesar 110,81 kWh.
"Apabila di konversi ke dalam rupiah, perjalanan ini menghabiskan biaya Rp268.118. Touring ini membuktikan bahwa menggunakan kendaraan listrik jauh lebih murah daripada menggunakan kendaraan konvensional. Mari beralih ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan sehingga Net Zero Emission dapat terwujud," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023