Pemerintah Provinsi Sumatera Utara gencar menggelar program keselamatan berlalu lintas di antaranya dengan Sosialisasi Pekan Keselamatan Jalan sebagai upaya menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di daerah ini.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemprov Sumut untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, penekanan pada budaya tertib berlalu lintas mesti dilakukan,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho saat membuka Sosialisasi Pekan Keselamatan, di Medan, Rabu.
Menurut Arief, antarsesama para pengguna jalan harus memiliki empati yang tinggi. Tidak adanya empati menyebabkan seseorang melanggar lalu lintas.
"Apabila terjadi kecelakaan seseorang bisa juga mencelakakan pengguna jalan lain. Saya mengajak kita semua selalu berempati. Memahami kepentingan orang lain,” katanya.
Dalam hal itu, Arief mengajak seluruh pemangku kebijakan terkait untuk terus bersinergi guna mewujudkan budaya lalu lintas yang nyaman dan aman di Sumatera Utara.
“Ayo kita terus bersinergi, seluruh pihak harus terus ikut terlibat,” ujarnya.
Berdasarkan data angka kecelakaan lalu lintas di Sumut pada tahun 2022 sebanyak 11.159 kasus yang didominasi oleh sepeda motor yaitu sebanyak 7.871 kasus.
Sementara itu, Kepala Dishub Sumut Agustinus mengatakan persoalan lalu lintas harus menjadi perhatian semua pihak, karena kecelakaan lalu lintas juga dapat menyebabkan kemiskinan bagi korban dan keluarganya.
"Kalau korban kepala rumah tangga, punya istri, punya anak, tentu akan berdampak buruk pada keluarganya," ujar Agustinus.
Selain itu, kata dia, kerugian ekonomi secara nasional karena kecelakaan lalu lintas bisa mencapai Rp430 triliun. Sementara di Sumut bisa mencapai Rp17,3 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pemprov Sumut untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, penekanan pada budaya tertib berlalu lintas mesti dilakukan,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho saat membuka Sosialisasi Pekan Keselamatan, di Medan, Rabu.
Menurut Arief, antarsesama para pengguna jalan harus memiliki empati yang tinggi. Tidak adanya empati menyebabkan seseorang melanggar lalu lintas.
"Apabila terjadi kecelakaan seseorang bisa juga mencelakakan pengguna jalan lain. Saya mengajak kita semua selalu berempati. Memahami kepentingan orang lain,” katanya.
Dalam hal itu, Arief mengajak seluruh pemangku kebijakan terkait untuk terus bersinergi guna mewujudkan budaya lalu lintas yang nyaman dan aman di Sumatera Utara.
“Ayo kita terus bersinergi, seluruh pihak harus terus ikut terlibat,” ujarnya.
Berdasarkan data angka kecelakaan lalu lintas di Sumut pada tahun 2022 sebanyak 11.159 kasus yang didominasi oleh sepeda motor yaitu sebanyak 7.871 kasus.
Sementara itu, Kepala Dishub Sumut Agustinus mengatakan persoalan lalu lintas harus menjadi perhatian semua pihak, karena kecelakaan lalu lintas juga dapat menyebabkan kemiskinan bagi korban dan keluarganya.
"Kalau korban kepala rumah tangga, punya istri, punya anak, tentu akan berdampak buruk pada keluarganya," ujar Agustinus.
Selain itu, kata dia, kerugian ekonomi secara nasional karena kecelakaan lalu lintas bisa mencapai Rp430 triliun. Sementara di Sumut bisa mencapai Rp17,3 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023