Menteri BUMN Erick Thohir memperkirakan laba bersih konsolidasian BUMN mencapai Rp303,7 triliun (unaudited) pada 2022.
Erick mengatakan, hal yang sangat menggembirakan adalah transformasi BUMN yang sudah didorong hampir mencapai 70 - 75 persen, yang berarti tinggal 25 persen lagi.
"Kalau kita lihat konsolidasi perbaikan juga tentu pengoperasian secara menyeluruh, ini kita bisa melihat laba bersih kembali meningkat sangat signifikan yakni terjadi peningkatan dari Rp125 triliun pada 2021 yang mana Insya Allah nanti ketika diaudit kemungkinan untuk tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp303,7 triliun (unaudited)," ujar Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI sebagaimana dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Dengan demikian, terdapat kemungkinan peningkatan laba yang sangat signifikan sebesar Rp179 triliun.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga memperkirakan peningkatan aset dari Rp8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp9.867 triliun (unaudited) pada 2022.
Kemudian diperkirakan juga peningkatan ekuitas dari Rp2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp3.150 triliun (unaudited) pada 2022. Erick juga memperkirakan kenaikan pendapatan dari Rp2.292 triliun pada 2021 menjadi Rp2.613 triliun (unaudited) pada 2022.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan bahwa Komisi VI DPR RI mengapresiasi Kementerian BUMN RI yang telah melaksanakan transformasi BUMN sehingga menghasilkan peningkatan kinerja korporasi dan keuangan BUMN pada 2022 dan kontribusi BUMN kepada negara.
Komisi VI DPR RI juga mendorong Kementerian BUMN RI untuk terus melakukan transformasi BUMN secara berkelanjutan sesuai dengan peta jalan atau roadmap yang telah disusun dalam rangka meningkatkan kinerja BUMN yang lebih baik pada periode-periode selanjutnya.
Hal itu termasuk mengawasi penerapan Good Corporate Governance secara konsisten dalam rangka menciptakan pengelolaan BUMN yang transparan, profesional, efektif, dan efisien.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Erick mengatakan, hal yang sangat menggembirakan adalah transformasi BUMN yang sudah didorong hampir mencapai 70 - 75 persen, yang berarti tinggal 25 persen lagi.
"Kalau kita lihat konsolidasi perbaikan juga tentu pengoperasian secara menyeluruh, ini kita bisa melihat laba bersih kembali meningkat sangat signifikan yakni terjadi peningkatan dari Rp125 triliun pada 2021 yang mana Insya Allah nanti ketika diaudit kemungkinan untuk tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp303,7 triliun (unaudited)," ujar Erick dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI sebagaimana dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Dengan demikian, terdapat kemungkinan peningkatan laba yang sangat signifikan sebesar Rp179 triliun.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga memperkirakan peningkatan aset dari Rp8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp9.867 triliun (unaudited) pada 2022.
Kemudian diperkirakan juga peningkatan ekuitas dari Rp2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp3.150 triliun (unaudited) pada 2022. Erick juga memperkirakan kenaikan pendapatan dari Rp2.292 triliun pada 2021 menjadi Rp2.613 triliun (unaudited) pada 2022.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan bahwa Komisi VI DPR RI mengapresiasi Kementerian BUMN RI yang telah melaksanakan transformasi BUMN sehingga menghasilkan peningkatan kinerja korporasi dan keuangan BUMN pada 2022 dan kontribusi BUMN kepada negara.
Komisi VI DPR RI juga mendorong Kementerian BUMN RI untuk terus melakukan transformasi BUMN secara berkelanjutan sesuai dengan peta jalan atau roadmap yang telah disusun dalam rangka meningkatkan kinerja BUMN yang lebih baik pada periode-periode selanjutnya.
Hal itu termasuk mengawasi penerapan Good Corporate Governance secara konsisten dalam rangka menciptakan pengelolaan BUMN yang transparan, profesional, efektif, dan efisien.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023