Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menggelar Diskusi Kelompok Terfokus Penataan Kawasan Water Front City Pangururan dan Kawasan Tele Danau Toba sebagai upaya mencari masukan untuk penataan kedua kawasan wisata tersebut.

Pj. Sekda Samosir Waston Simbolon di Pangururan, Kamis, mengatakan diskusi tersebut digelar dalam upaya meminta saran dan masukan untuk memperkaya dan mengkombinasikan seni internasional, nasional dan kearifan lokal dalam pembangunan kawasan Water Front City Pangururan dan Kawasan Tele.

"Pegiat budaya dan tokoh masyarakat, saya harapkan agar memberikan masukan sehingga akan semakin komplit karya seni dan budaya lokal dalam pembangunan Water Front City Pangururan dan Tele," katanya.

Nantinya, hasil dari FGD ini akan memperkaya desain yang dapat diterima oleh semua kalangan, sekaligus menjadi daya tarik dan story telling serta dapat memberikan pemahaman nilai budaya dan muatan lokal.

Selanjutnya konsultan perencana, Rulli Harianto, menyampaikan paparan rencana penataan Kawasan Water Front City Pangururan dan Tele.

Disampaikan sejumlah pendekatan desainnya adalah nuansa hijau yang menggambarkan alam, konsep geotourism, mengakomodir atraksi seni dan strory telling geologi dan budaya.

Baca juga: Pemkab Samosir dipercaya kelola objek wisata Sibea-bea dari PUPR

Sementara Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Samosir, Tetti Naibaho mengatakan pelaksanaan diskusi tersebut sangat penting untuk menerima saran dan masukan dari berbagai pihak dalam penataan Kawasan Water Front City Pangururan dan Kawasan Tele Danau Toba.

"Karena dalam perencanaan penataan Kawasan Water Front City Pangururan dan Kawasan Tele nantinya akan ada beberapa item pekerjaan yang merupakan karya seni dan budaya," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023