Dugaan penggelapan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) oleh pihak sekolah di SD 347 Batahan, Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kini dalam proses mediasi oleh pihak kecamatan.
Dugaan penggelapan BSM oleh pihak sekolah itu sempat viral karena dinding sekolah itu menjadi sasaran amuk para orang tua siswa.
Dinding sekolah itu dicoret dengan tulisan kotor dan meminta kepala sekolah untuk menyerahkan BSM anak-anak mereka.
Para orang tua mengaku kesal karena anaknya yang terdaftar sebagai penerima bantuan namun sudah dua tahun tidak pernah direalisasikan oleh pihak sekolah.
Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Madina, Zulhamsyah menjawab ANTARA, Kamis (19/1) mengatakan, jika dugaan masalah pembagian dana BSM di SD Kuala Batahan saat ini sedang dimediasi oleh pihak kecamatan termasuk Camat, Korwil, kepala desa dan pihak sekolah.
"Dalam waktu dekat kepala sekolah akan menyerahkan buku rekening kepada orang tua siswa," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun jika jumlah penerima BSM pada sekolah itu berjumlah 61 orang. Sedangkan jumlah dana yang diterima oleh siswa per tahunnya bervariasi. Untuk kelas rendah per siswanya menerima bantuan sebanyak Rp250 ribu per tahunnya, sedangkan untuk kelas tinggi sebesar Rp450 ribu.
Sebelumnya para orang tua siswa di Desa Kuala Batahan Kecamatan Batahan sempat mengamuk karena BSM yang seharusnya untuk anak didik mereka belum juga diserahkan pihak sekolah ke siswa penerima hingga sampai dua tahun.
Sementara itu, Camat Batahan, Irsal Pariadi yang dikonfirmasi menyebutkan jika pihak kecamatan pada Jumat (19/1) besok akan menggelar pertemuan dengan para guru dan orang tua/wali murid untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Jumat (19/1) besok kami akan menggelar pertemuan dengan para guru dan orang tua/wali murid dalam rangka menerima keluhan dan masukan dari orang tua terkait kejadian ini," sebut dia.
Selain itu kata Camat, Korwil juga saat ini lagi koordinasi dengan pihak bank untuk pengurusan data dan dokumen siswa-siswi SDN 347 Kuala Batahan sebagai penerima BSM.
"Sedangkan, terkait dengan coretan di dinding sekolah sudah dihapus dan di cat kembali," jelas Irsal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Dugaan penggelapan BSM oleh pihak sekolah itu sempat viral karena dinding sekolah itu menjadi sasaran amuk para orang tua siswa.
Dinding sekolah itu dicoret dengan tulisan kotor dan meminta kepala sekolah untuk menyerahkan BSM anak-anak mereka.
Para orang tua mengaku kesal karena anaknya yang terdaftar sebagai penerima bantuan namun sudah dua tahun tidak pernah direalisasikan oleh pihak sekolah.
Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Madina, Zulhamsyah menjawab ANTARA, Kamis (19/1) mengatakan, jika dugaan masalah pembagian dana BSM di SD Kuala Batahan saat ini sedang dimediasi oleh pihak kecamatan termasuk Camat, Korwil, kepala desa dan pihak sekolah.
"Dalam waktu dekat kepala sekolah akan menyerahkan buku rekening kepada orang tua siswa," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun jika jumlah penerima BSM pada sekolah itu berjumlah 61 orang. Sedangkan jumlah dana yang diterima oleh siswa per tahunnya bervariasi. Untuk kelas rendah per siswanya menerima bantuan sebanyak Rp250 ribu per tahunnya, sedangkan untuk kelas tinggi sebesar Rp450 ribu.
Sebelumnya para orang tua siswa di Desa Kuala Batahan Kecamatan Batahan sempat mengamuk karena BSM yang seharusnya untuk anak didik mereka belum juga diserahkan pihak sekolah ke siswa penerima hingga sampai dua tahun.
Sementara itu, Camat Batahan, Irsal Pariadi yang dikonfirmasi menyebutkan jika pihak kecamatan pada Jumat (19/1) besok akan menggelar pertemuan dengan para guru dan orang tua/wali murid untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Jumat (19/1) besok kami akan menggelar pertemuan dengan para guru dan orang tua/wali murid dalam rangka menerima keluhan dan masukan dari orang tua terkait kejadian ini," sebut dia.
Selain itu kata Camat, Korwil juga saat ini lagi koordinasi dengan pihak bank untuk pengurusan data dan dokumen siswa-siswi SDN 347 Kuala Batahan sebagai penerima BSM.
"Sedangkan, terkait dengan coretan di dinding sekolah sudah dihapus dan di cat kembali," jelas Irsal.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023