Anggota DPR RI, dr Sofyan Tan meluncurkan buku biografinya "Dokter Penakluk Badai" yang berisi perjalanan hidupnya yang terus mencoba berbuat yang terbaik buat bangsa dan negara seperti wasiat almarhum bapaknya yang Tionghoa.
Peluncuran buku yang diikuti dengan bedah buku oleh Putra Nababan yang juga anggota DPR RI dan Lely Zailani dan pameran foto itu mendapat apresiasi dari berbagai kalangan yang hadir.
"Buku ini diyakini bisa memberi inspirasi bagi pembaca karena Sofyan Tan memang merupakan politisi yang berkarakter yang juga sudah terbukti berperan besar dalam membantu masyarakat di bidang pendidikan," ujar Putra Nababan.
Apalagi Sofyan Tan menepis perbedaan suku dan ras dalam memberi bantuan yang tentunya akhirnya menjaga dan merekatkan persatuan bangsa.
Sofyan Tan merepresentasikan apa yang disebut oleh Bung Karno penting dalam pembangunan yakni "Nation and Character Building".
Pembedah buku lainnya, Lely Zailani, mengatakan, buku Sofyan Tan sangat menarik sekaligus menjadi perenungan bagi Indonesia bahwa diskriminasi yang didasarkan pada isu SARA harus dihapuskan.
Apalagi Sofyan Tan yang pernah mendapat diskriminasi saat kuliah di fakultas kedokteran tidak dijadikannya alasan menghentikan perbuatan baik untuk semua suku dan agama.
Tidak heran dalam testimoni salah satu keluarga dengan ekonomi lemah yang anaknya dibantu Sofyan Tan kuliah, menyebutkan Sofyan Tan adalah "malaikat".
"Bapak Sofyan Tan adalah 'malaikat' yang menyelamatkan kami dan mengangkat derajat kehidupan kami," ujar Kristina Keliat, orang tua dari salah seorang mahasiswa penerima beasiswa yang dibantu melalui Sofyan Tan.
Buku Sofyan Tan "Dokter Penakluk Badai" yang ditulis J Anto itu terdiri atas 296 halaman termasuk daftar pustaka.
Sofyan Tan menyebutkan, buku itu ditulisnya untuk bisa menginspirasi semua orang bisa berbuat kebaikan kepada semua orang dengan cara dan kemampuan masing-masing.
Sofyan Tan sendiri mengaku berupaya terus menjadi dokter yang membantu warga tidak mampu mengecap pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Titel dokter yang saya raih saya pakai untuk mengobati 'luka' orang miskin. Membantu memenuhi keinginan orang miskin untuk hidup lebih layak setelah lulus dari perguruan tinggi," ujar Sofyan Tan.
Sejak menjadi anggota DPR RI, Sofyan Tan mengklaim sudah membantu 200 ribu anak-anak untuk mendapatkan beasiswa.
Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan itu menegaskan bahwa keberhasilannya melewati masa-masa sulit tidak terlepas dari dukungan kuat dari isterinya Elinar yang disepakati fokus mengurus anak-anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Peluncuran buku yang diikuti dengan bedah buku oleh Putra Nababan yang juga anggota DPR RI dan Lely Zailani dan pameran foto itu mendapat apresiasi dari berbagai kalangan yang hadir.
"Buku ini diyakini bisa memberi inspirasi bagi pembaca karena Sofyan Tan memang merupakan politisi yang berkarakter yang juga sudah terbukti berperan besar dalam membantu masyarakat di bidang pendidikan," ujar Putra Nababan.
Apalagi Sofyan Tan menepis perbedaan suku dan ras dalam memberi bantuan yang tentunya akhirnya menjaga dan merekatkan persatuan bangsa.
Sofyan Tan merepresentasikan apa yang disebut oleh Bung Karno penting dalam pembangunan yakni "Nation and Character Building".
Pembedah buku lainnya, Lely Zailani, mengatakan, buku Sofyan Tan sangat menarik sekaligus menjadi perenungan bagi Indonesia bahwa diskriminasi yang didasarkan pada isu SARA harus dihapuskan.
Apalagi Sofyan Tan yang pernah mendapat diskriminasi saat kuliah di fakultas kedokteran tidak dijadikannya alasan menghentikan perbuatan baik untuk semua suku dan agama.
Tidak heran dalam testimoni salah satu keluarga dengan ekonomi lemah yang anaknya dibantu Sofyan Tan kuliah, menyebutkan Sofyan Tan adalah "malaikat".
"Bapak Sofyan Tan adalah 'malaikat' yang menyelamatkan kami dan mengangkat derajat kehidupan kami," ujar Kristina Keliat, orang tua dari salah seorang mahasiswa penerima beasiswa yang dibantu melalui Sofyan Tan.
Buku Sofyan Tan "Dokter Penakluk Badai" yang ditulis J Anto itu terdiri atas 296 halaman termasuk daftar pustaka.
Sofyan Tan menyebutkan, buku itu ditulisnya untuk bisa menginspirasi semua orang bisa berbuat kebaikan kepada semua orang dengan cara dan kemampuan masing-masing.
Sofyan Tan sendiri mengaku berupaya terus menjadi dokter yang membantu warga tidak mampu mengecap pendidikan hingga perguruan tinggi.
"Titel dokter yang saya raih saya pakai untuk mengobati 'luka' orang miskin. Membantu memenuhi keinginan orang miskin untuk hidup lebih layak setelah lulus dari perguruan tinggi," ujar Sofyan Tan.
Sejak menjadi anggota DPR RI, Sofyan Tan mengklaim sudah membantu 200 ribu anak-anak untuk mendapatkan beasiswa.
Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan itu menegaskan bahwa keberhasilannya melewati masa-masa sulit tidak terlepas dari dukungan kuat dari isterinya Elinar yang disepakati fokus mengurus anak-anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022