Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) pro aktif melakukan pemantauan ayam-ayam ternak masyarakat yang mati mendadak atau secara tiba-tiba yang terjadi di wilayah itu.

"Pak Bupati Dolly P.Pasaribu juga sudah instruksikan agar di pantau," kata Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua kepada ANTARA di Sipirok, Minggu (3/9).

Bismark yang di dampingi Kabid Ternak Dinas Pertanian Tapsel Ahmad Parlaungan  Nasution mengatakan, kematian mendadak ternak ayam masyarakat mulai merebak di sejumlah daerah di Sumut.

"Untuk Tapsel seperti wilayah Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur, dan Angkola Selatan dari petugas KCD melaporkan lebih 100 ekor ayam masyarakat ditemui mati mendadak," katanya.

Hanya saja belum dapat dipastikan apakah disebabkan virus Newcastle Disease (ND) penyakit menular akut yang menyerang ayam dan jenis unggas lainnya.

"Atau penyakit flu burung atau Avian Influensa (AI) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influensa Tipe A subtipe H5N1 dari family Orthomyxoviridae yang menyerang burung/unggas/ayam," jelasnya.

Namun, atas kejadian ayam ternak masyarakat yang mati secara tiba-tiba itu akan menjadi bahan masukan dan laporan lebih lanjut untuk disampaikan.

"Hanya saja kita mengimbau kepada masyarakat apabila mengetahui ayam ternak nya mati mendadak agar terus menanam bangkainya guna mengantisipasi penyebaran ke ternak lain," tegasnya.

Selain itu, diimbau agar masyarakat dapat me sterilisasi kandang dengan rajin membersihkan kotoran ayam ternak nya masing-masing, hingga menyemprotkan cairan disinfektan upaya agar ternak ayam bebas virus.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022