Kepala BPJamsostek Cabang Padang Sidempuan Dr Sanco Simanullang ST MT IPM ASEAN Eng menyatakan pelayanan optimal sebuah keharusan pihaknya.
"Kita (BPJamsostek-red) memegang teguh komitmen itu kepada seluruh peserta ketenagakerjaan," kata Sanco di Padang Sidempuan, Jumat (22/7).
Sebuah peristiwa tragis kecelakaan Transyogi Cibubur dimana truk tanki membawa BBM yang menabrak sejumlah kendaraan, 11 nyawa melayang lima mengalami luka-luka pada Senin sore kemarin.
"Saat peristiwa berdarah itu BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) langsung menggerakkan tim layanan cepat tanggap (LCT) dan menemukan salah seorang korban luka atas nama Kunto Widyasmoro adalah peserta aktif BPJamsostek," katanya mencontohkan.
Di ceritakan Sanco, korban luka Kunto seorang tenaga pengajar dalam perjalanan pulang dari tempat kerja menuju rumah di Cileungsi langsung dilarikan tim LCT ke Rumah sakit Permata Cibubur yang merupakan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) BPJamsostek untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Sebagai bentuk tangung jawab, seketika itu juga Direktur Pelayanan BPJamsostek Roswita Nilakurnia datang langsung memastikan LCT kecelakaan kerja terimplementasi dengan baik dan peserta mendapatkan perawatan yang terbaik," ungkapnya.
Ruang lingkup BPJamsostek tidak hanya kecelakaan di tempat kerja, namun juga saat perjalanan menuju dan kembali dari tempat kerja. Bahkan selain mendapat perawatan tanpa batas hingga sembuh, pada masa pemulihan peserta tidak dapat bekerja, BPJamsostek juga memberi santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB) sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selama 12 bulan dan selanjutnya 50 persen upah hingga sembuh.
"Tidak itu saja bila mengalami kecacatan korban peserta juga akan mendapatkan alat bantu (orthose) atau alat ganti (prothese, serta manfaat return to work (RTW) berupa pendampingan hingga pekerja dapat bekerja kembali," kata Sanco.
Dalam kesempatan ini Sanco mengimbau kepada seluruh pemberi kerja untuk membekali diri dengan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJamsostek, karena banyak manfaat bagi peserta termasuk keluarganya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Kita (BPJamsostek-red) memegang teguh komitmen itu kepada seluruh peserta ketenagakerjaan," kata Sanco di Padang Sidempuan, Jumat (22/7).
Sebuah peristiwa tragis kecelakaan Transyogi Cibubur dimana truk tanki membawa BBM yang menabrak sejumlah kendaraan, 11 nyawa melayang lima mengalami luka-luka pada Senin sore kemarin.
"Saat peristiwa berdarah itu BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) langsung menggerakkan tim layanan cepat tanggap (LCT) dan menemukan salah seorang korban luka atas nama Kunto Widyasmoro adalah peserta aktif BPJamsostek," katanya mencontohkan.
Di ceritakan Sanco, korban luka Kunto seorang tenaga pengajar dalam perjalanan pulang dari tempat kerja menuju rumah di Cileungsi langsung dilarikan tim LCT ke Rumah sakit Permata Cibubur yang merupakan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) BPJamsostek untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Sebagai bentuk tangung jawab, seketika itu juga Direktur Pelayanan BPJamsostek Roswita Nilakurnia datang langsung memastikan LCT kecelakaan kerja terimplementasi dengan baik dan peserta mendapatkan perawatan yang terbaik," ungkapnya.
Ruang lingkup BPJamsostek tidak hanya kecelakaan di tempat kerja, namun juga saat perjalanan menuju dan kembali dari tempat kerja. Bahkan selain mendapat perawatan tanpa batas hingga sembuh, pada masa pemulihan peserta tidak dapat bekerja, BPJamsostek juga memberi santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB) sebesar 100 persen upah yang dilaporkan selama 12 bulan dan selanjutnya 50 persen upah hingga sembuh.
"Tidak itu saja bila mengalami kecacatan korban peserta juga akan mendapatkan alat bantu (orthose) atau alat ganti (prothese, serta manfaat return to work (RTW) berupa pendampingan hingga pekerja dapat bekerja kembali," kata Sanco.
Dalam kesempatan ini Sanco mengimbau kepada seluruh pemberi kerja untuk membekali diri dengan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dari BPJamsostek, karena banyak manfaat bagi peserta termasuk keluarganya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022