Pemkab Pakpak Bharat, Sumatera Utara, bersama Universitas Negeri Medan memberikan pelatihan kepada masyarakat teknik pembuatan dan peracikan parfum berbahan dasar produk local seperti kemenyan, nilam, kapur dan serai wangi.

Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor di Salak, Kamis, mengatakan, pihaknya berharap agar para peserta yang turut dalam pelatihan itu nantinya dapat menjadi pelopor bagi kebangkitan komoditi dan ekonomi Pakpak Bharat.

Tanaman kemenyan dan kapur merupakan tanaman potensial yang juga memiliki nilai sejarah kuat bagi "bumi simsim" serta memiliki nilai jual yang tinggi.

Namun sampai saat ini belum dapat dikembangkan secara optimal baik dari sisi budidayanya ataupun dalam bentuk produk turunan.

"Kita berharap keberadaan kayu kapur dan kemenyan yang ada di wilayah kita ini dapat juga dijadikan sebagai lokasi wisata alam dan lokus penelitian, dan untuk ini kami sangat berharap banyak adanya dukungan dari semua pihak," katanya.

Baca juga: Pemkab Pakpak Bharat jaga kelestarikan hutan kapur di Pagindar

Pelatihan pembuatan parfum berbahan kemenyan, kapur, nilam dan serai wangi ini diselenggarakan dengan sasaran para petani di berbagai wilayah Kabupaten Pakpak Bharat yang menjadi basis penghasil produk dimaksud.

Dengan adanya pelatihan ini tentunya akan mampu mengangkat nilai jual dari produk-produk lokal yang telah lama mendunia dan kedepannya tidak lagi terfokus pada kuantitas semata akan tetapi lebih kepada peningkatan mutu dan kualitas.

"Saya berharap agar hasil pelatihan ini benar-benar mampu menggerakkan kita semua, menjadikan daerah ini sebagai pusat pembuatan parfum berbahan dasar kapur, kemenyan, nilam dan serai wangi yang tentunya dapat menjadikan Pakpak Bharat menjadi perhatian nasional dan dunia," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022