Anggota Komisi II DPRD Kota Medan Netty Juniati Siregar meminta Dinas Sosial Kota Medan secara rutin menertibkan gelandang dan pengemis di persimpangan jalan lampu merah daerah ini.

"Pak kadis tolong lah itu (gepeng) ditertibkan dan dilakukan pembinaan, jangan ada kesan pembiaran. Miris kita melihatnya, malu kita karena warga kita dibiarkan begitu saja," ujar Netty di Medan, Kamis (2/6).

Pernyataan ini disampaikan politisi perempuan ini ketika berlangsung rapat dengar pendapat Dinas Sosial Kota Medan bersama anggota dewan di ruang Komisi II DPRD Kota Medan.

Rapat itu dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Medan Sudari didampingi Netty Siregar, Modesta Marpaung, Wong Cun Sen, Syaiful Ramadhan, Janses Simbolon dan Johannes Hutagalung.

Disampaikannya bahwa keberadaan gepeng saat ini sudah sangat mengkhawatirkan pengguna jalan, dan warga Kota Medan karena melibatkan anak perempuan di bawah umur.

"Takut juga kita terjadi pergaulan bebas dan tindak kejahatan lainnya," tegasnya.

Sama halnya keberadaan "manusia silver" dan badut yang kerap mengganggu pengguna jalan. "Harapan kita agar ada pembinaan bagi mereka," kata Netty yang merupakan politisi Partai Gerindra ini.

Kepala Dinas Sosial Kota Medan Khoiruddin Rangkuti, menerima saran dan masukan disampaikan dewan. Pihaknya akan melakukan penertiban dan pembinaan kepada gepeng di persimpangan jalan.

"Saat ini kita sedang membangun panti sosial. Nanti bagi warga yang kita tertibkan akan kita bina di panti sosial. Tahun ini kita perkirakan pembangunannya selesai, dan 2023 sudah dapat difungsikan," ucap dia.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022