Kreator komik (manga-ka) Fujiko A. Fujio yang terkenal dengan karya "Ninja Hattori-kun", "Obake no Q-Taro", serta co-kreator "Doraemon", ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Kawasaki, Jepang, Kamis.
Dikutip dari The Japan News, ia berusia 88 tahun.
Lahir di Prefektur Toyama, ia memiliki nama asli Motoo Abiko. Ia menyukai Osamu Tezuka dan terinspirasi untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang manga-ka.
Abiko lalu membuat sebuah tim bersama teman masa kecilnya, Hiroshi Fujimoto, dan mereka memulai debutnya sebagai seorang manga-ka di tahun 1951.
Baca juga: Kisah baru Batman hadir lewat siniar Spotify, disuarakan Ario Bayu
Setelah bekerja di sebuah perusahaan surat kabar lokal, Abiko kemudian pergi ke Tokyo dan memulai kehidupan barunya di Tokowaso, sebuah rumah apartemen di mana banyak manga-ka muda berkumpul dan tinggal di dalamnya.
Di tahun 1964, Abiko dan Fujimoto memulai serial "Obake no Q-Taro" di majalah komik Shonen Sunday, dan menggunakan nama pena Fujiko Fujio. Serial komik tersebut meraih kesuksesan besar karena mampu menggabungkan humor dan fantasi.
Duo tersebut lalu memisahkan pekerjaan mereka sebagai Fujiko. Fujimoto berfokus pada komik untuk anak-anak, sementara Abiko mengambil tema yang lebih luas untuk komiknya, mulai dari komik anak-anak hingga komik horor.
Abiko dan Fujimoto kemudian berpisah di akhir tahun 1980-an, dan Abiko memulai perjalanan barunya di bawah nama Fujiko A. Fujio. Di tahun 2005, ia menerima Penghargaan Menteri Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang serta dari Asosiasi Kartunis Jepang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Dikutip dari The Japan News, ia berusia 88 tahun.
Lahir di Prefektur Toyama, ia memiliki nama asli Motoo Abiko. Ia menyukai Osamu Tezuka dan terinspirasi untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang manga-ka.
Abiko lalu membuat sebuah tim bersama teman masa kecilnya, Hiroshi Fujimoto, dan mereka memulai debutnya sebagai seorang manga-ka di tahun 1951.
Baca juga: Kisah baru Batman hadir lewat siniar Spotify, disuarakan Ario Bayu
Setelah bekerja di sebuah perusahaan surat kabar lokal, Abiko kemudian pergi ke Tokyo dan memulai kehidupan barunya di Tokowaso, sebuah rumah apartemen di mana banyak manga-ka muda berkumpul dan tinggal di dalamnya.
Di tahun 1964, Abiko dan Fujimoto memulai serial "Obake no Q-Taro" di majalah komik Shonen Sunday, dan menggunakan nama pena Fujiko Fujio. Serial komik tersebut meraih kesuksesan besar karena mampu menggabungkan humor dan fantasi.
Duo tersebut lalu memisahkan pekerjaan mereka sebagai Fujiko. Fujimoto berfokus pada komik untuk anak-anak, sementara Abiko mengambil tema yang lebih luas untuk komiknya, mulai dari komik anak-anak hingga komik horor.
Abiko dan Fujimoto kemudian berpisah di akhir tahun 1980-an, dan Abiko memulai perjalanan barunya di bawah nama Fujiko A. Fujio. Di tahun 2005, ia menerima Penghargaan Menteri Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang serta dari Asosiasi Kartunis Jepang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022