Anggota Komisi E DPRD Provinsi Sumatera Utara Poaradda Nababan meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tidak salah pilih orang yang akan menjadi Kepala Dinas Pendidikan.
Mundurnya Prof Wan Syaifuddin dari posisi orang nomor satu di Dinas Pendidikan Sumut telah membuka tabir bahwa ada persoalan besar di dunia pendidikan.
“Demi menyelamatkan dunia Pendidikan, Gubsu harus menunjuk kepala Dinas baru yang memiliki kemampuan dan sanggup mengelola birokrasi pendidikan," ujarnya di Medan, Kamis (10/2).
Baca juga: Kadis Pendidikan Sumut mundur meski belum setahun menjabat
Politikus PDIP itu juga meminta kepada Edy Rahmayadi untuk memberikan kepercayaan penuh kepada kepala dinas yang baru dalam mengelola pendidikan tanpa intervensi.
Persoalan mendasar di dunia pendidikan, kata dia, justru berada pada lingkungan Dinas Pendidikan itu sendiri
“ASN yang bekerja mengelola pendidikan di Sumut tidak solid, tidak terkonsolidasi dengan baik, ini yang menjadi persoalan fundamental yang sedang dihadapi dunia pendidikan Sumut, oleh karena itu untuk menyelamatkan dunia Pendidikan di Sumut maka membangun soliditas dan konsolidasi ASN menjadi prioritas," ungkapnya.
Seperti diberitakan Prof Wan Syaifuddin mundur dari jabatan Kepala Dinas Pendidikan Sumut meski belum genap setahun menjabat.
Adapun Wan Syaifuddin dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada 18 Februari 2021 lalu.
Hal itu dikonfirmasi oleh Asisten Pemerintah Kesra Pemprov Sumut Fitriyus. Mantan Sekda Kota Medan itu menyebut Prof Syaifuddin resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada Edy Rahmayadi beberapa hari yang lalu.
"Oh iya iya (Kadis Pendidikan Sumut mundur). Beliau mengundurkan diri secara sukarela. Karena kesibukan-kesibukan beliau di USU. Artinya hari ini beliau tidak masuk lagi," ujarnya, Selasa (8/2).
Karena pengunduran diri tersebut, maka sementara jabatan Kadisdik Sumut lowong. "Segeralah segera, ada ada. Itu masih anulah, mungkin hari ini ada pelaksana tugas di sana, atau besok," sebut Fitriyus.
Sebelumnya Prof Wan Syaifuddin pernah menjabat Dekan Fakultas Sastra atau saat ini Fakultas Ilmu Budaya USU.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Mundurnya Prof Wan Syaifuddin dari posisi orang nomor satu di Dinas Pendidikan Sumut telah membuka tabir bahwa ada persoalan besar di dunia pendidikan.
“Demi menyelamatkan dunia Pendidikan, Gubsu harus menunjuk kepala Dinas baru yang memiliki kemampuan dan sanggup mengelola birokrasi pendidikan," ujarnya di Medan, Kamis (10/2).
Baca juga: Kadis Pendidikan Sumut mundur meski belum setahun menjabat
Politikus PDIP itu juga meminta kepada Edy Rahmayadi untuk memberikan kepercayaan penuh kepada kepala dinas yang baru dalam mengelola pendidikan tanpa intervensi.
Persoalan mendasar di dunia pendidikan, kata dia, justru berada pada lingkungan Dinas Pendidikan itu sendiri
“ASN yang bekerja mengelola pendidikan di Sumut tidak solid, tidak terkonsolidasi dengan baik, ini yang menjadi persoalan fundamental yang sedang dihadapi dunia pendidikan Sumut, oleh karena itu untuk menyelamatkan dunia Pendidikan di Sumut maka membangun soliditas dan konsolidasi ASN menjadi prioritas," ungkapnya.
Seperti diberitakan Prof Wan Syaifuddin mundur dari jabatan Kepala Dinas Pendidikan Sumut meski belum genap setahun menjabat.
Adapun Wan Syaifuddin dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pada 18 Februari 2021 lalu.
Hal itu dikonfirmasi oleh Asisten Pemerintah Kesra Pemprov Sumut Fitriyus. Mantan Sekda Kota Medan itu menyebut Prof Syaifuddin resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada Edy Rahmayadi beberapa hari yang lalu.
"Oh iya iya (Kadis Pendidikan Sumut mundur). Beliau mengundurkan diri secara sukarela. Karena kesibukan-kesibukan beliau di USU. Artinya hari ini beliau tidak masuk lagi," ujarnya, Selasa (8/2).
Karena pengunduran diri tersebut, maka sementara jabatan Kadisdik Sumut lowong. "Segeralah segera, ada ada. Itu masih anulah, mungkin hari ini ada pelaksana tugas di sana, atau besok," sebut Fitriyus.
Sebelumnya Prof Wan Syaifuddin pernah menjabat Dekan Fakultas Sastra atau saat ini Fakultas Ilmu Budaya USU.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022