Ketua DPRD Kota Medan Hasyim mengimbau warga etnis Tionghoa di wilayah setempat agar merayakan Imlek dengan tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Kemarin ada 58 kasus baru yang dirawat di rumah sakit, sehingga total ada 218 orang. Inilah yang harus diwaspadai dan menjadi atensi kita bersama," ungkap Hasyim di Medan, Senin.

Sebab, lanjut dia, dalam sepekan terakhir jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di ibu kota Provinsi Sumatera Utara ini kembali meningkat.

Pihaknya tidak menginginkan perayaan Imlek pada 1 Februari mendatang menjadi pemicu penyebaran COVID-19 di Kota Medan, sehingga mengganggu ketentraman masyarakat.

"Sekali lagi saya mengimbau kepada warga agar tidak membuat keramaian ketika merayakan Imlek. Intinya jangan ada keramaian. Bila menemukan keramaian, maka hindari," pintanya.

Begitu juga dengan sembahyang di vihara, ia mengingatkan, agar umat Budha dan umat Konghucu di Kota Medan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Untuk diketahui, data terakhir Badan Pusat Statistik menyebut dari total 2.435.252 jiwa penduduk di Kota Medan, di antaranya 8,28 persen beragama Budha dan 0,06 persen Konghucu.

"Rayakan dengan kesederhanaan dan khidmat. Sebab sisi positif dari Imlek itu adalah silaturrahim sesama kita," kata Hasyim.

"Kalaupun mau silaturrahim saat Imlek, kan cuma dari rumah ke rumah. Sekali lagi saya mengimbau rayakanlah Imlek dengan sederhana," jelasnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022