Manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 2 terus memasok gula ke pasar ritel dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) untuk membantu mengendalikan harga komoditas itu yang mulai naik lagi. 

"Harga gula merek Walini PTPN2 dijual seharga Rp11.700-Rp11.800 per kg atau di bawah HET gula yang Rp12.500 per kg," ujar Direktur PTPN2, Irwan Perangin-angin di Medan, Senin. 

Meski stok mulai menipis, katanya, namun PTPN2 terus menyalurkan gula di pasar ritel. 

Nantinya, pasokan gula ke pasar akan ditambah lagi dari hasil produksi Pabrik Gula Sei Semayang dan Kwala Madu.

Pabrik Gula Kwala Madu dan Sei Semayang direncanakan melakukan giling perdana pada awal Februari 2022.

Produksi gula kedua pabrik itu ditargetkan bisa di atas realisasi 2021 yang 20 ton sejalan dengan peningkatan produksi tebu. 

"Penjualan gula ke pasar ritel diharapkan semakin memudahkan masyarakat mendapatkan produk itu dan sekaligus membantu pemerintah mengendalikan harga jual dengan ketersediaan yang memadai," katanya. 

Gula  merek Walini dengan kemasan 1 kg produksi PTPN2 itu mulai masuk ke pasar modern sejak 30 September 2021.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Barita Sihite mengakui harga gula sudah di atas HET.

Pantauan di pasar, katanya harga gula di Medan rata -rata Rp13.700 - Rp13.800 per kg. 

"Disperindag Sumut terus melakukan pantauan harga agar harga gula itu tidak terus bergejolak," ujar Barita. 
 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022