Alif, bocah sebatangkara yang sebelumnya ditemukan di Terminal Bis di Kota Padang Sidempuan beberapa waktu lalu akhirnya bertemu Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly P. Pasaribu.
Alif, yang saat ini tinggal dan dibina oleh Yayasan Al Hijrah Bintuju, Kecamatan Angkola Muaratais bersama santri/santriwati lainnya itu bertemu Bupati saat hadir sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan Menara Masjid Growth Al Hijrah pada Jumat (17/12).
"Mana Alif?" tanya bupati di hadapan seluruh santri/santriwati beserta guru-guru yang hadir di acara itu. Spontan Alif yang terlihat malu sambil tersenyum menyambut baik dan mendatangi seraya menjabat tangan dan ikut mengantarkan bupati masuk ke mobil.
Ketua Yayasan Al Hijrah, Azam Marpaung, bercerita, Alif sama sekali tidak mengenal kedua orang tuanya. Saat ditemukan di terminal beberapa waktu lalu, kondisinya betul-betul menyedihkan, dan sempat viral.
"Alif saat ditemukan tergeletak dan bagian tubuhnya ada yang berdarah, sulit bicara, memakai baju sendiri tidak bisa apalagi MCK. Alhamdulillah, setelah terus diajari sekarang Alif semuanya sudah bisa dan bahasa juga mengerti, " kata Azam mengisahkan.
Diberi nama Alif oleh pihak Yayasan Al Hijrah mengingat saat baru pertama kali (ditemukan) datang, tidak ada yang tahu namanya bahkan Alif sendiri. Kini Alif sudah hidup sebagaimana layaknya anak-anak seusianya bermain bersama teman-teman santri lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Alif, yang saat ini tinggal dan dibina oleh Yayasan Al Hijrah Bintuju, Kecamatan Angkola Muaratais bersama santri/santriwati lainnya itu bertemu Bupati saat hadir sekaligus meletakkan batu pertama pembangunan Menara Masjid Growth Al Hijrah pada Jumat (17/12).
"Mana Alif?" tanya bupati di hadapan seluruh santri/santriwati beserta guru-guru yang hadir di acara itu. Spontan Alif yang terlihat malu sambil tersenyum menyambut baik dan mendatangi seraya menjabat tangan dan ikut mengantarkan bupati masuk ke mobil.
Ketua Yayasan Al Hijrah, Azam Marpaung, bercerita, Alif sama sekali tidak mengenal kedua orang tuanya. Saat ditemukan di terminal beberapa waktu lalu, kondisinya betul-betul menyedihkan, dan sempat viral.
"Alif saat ditemukan tergeletak dan bagian tubuhnya ada yang berdarah, sulit bicara, memakai baju sendiri tidak bisa apalagi MCK. Alhamdulillah, setelah terus diajari sekarang Alif semuanya sudah bisa dan bahasa juga mengerti, " kata Azam mengisahkan.
Diberi nama Alif oleh pihak Yayasan Al Hijrah mengingat saat baru pertama kali (ditemukan) datang, tidak ada yang tahu namanya bahkan Alif sendiri. Kini Alif sudah hidup sebagaimana layaknya anak-anak seusianya bermain bersama teman-teman santri lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021