Chef Degan Septoadji pada Senin membagikan beberapa tips dalam menjalankan bisnis di sektor kuliner.
Pertama, Chef Degan mengatakan, cita rasa dan tekstur makanan yang konsisten menjadi hal yang harus selalu diingat saat berbisnis kuliner.
"Kalau kita sudah siap jual ke pelanggan, produk kita harus selalu konsisten. Cita rasa yang harus selalu sama enaknya dan tekstur yang selalu sama bagusnya," kata Chef Degan dalam acara virtual.
Kedua, penyajian yang menarik. Menurut Chef Degan, keterampilan dalam plating makanan tak kalah penting agar dapat menarik pembeli.
Ketiga, kebersihan dan sanitasi untuk menjaga agar makanan yang dijual selalu aman dikonsumsi.
Baca juga: Studi: 60 persen UKM Indonesia alami pencurian informasi pelanggan
Keempat, kemasan yang tak hanya menarik, tapi juga aman agar makanan tetap sehat dan segar saat sampai ke tangan konsumen.
"Semoga tetap hangat juga. Jadi saat konsumen makan, paling tidak mendekati seperti saat kita baru selesai masak," ujar Chef Degan.
Kelima, Chef Degan mengatakan, pastikan menggunakan bahan yang bagus dan berkualitas dalam setiap produk makanan yang hendak dijual.
"Dengan menggunakan bahan yang bagus dan berkualitas, artinya produk kita juga akan bagus dan berkualitas. Kualitas yang bagus juga tak perlu mahal, ada juga yang kualitas bagus dan enak di dompet," katanya.
Bagi Anda yang baru akan memulai bisnis kuliner, Chef Degan menyarankan untuk memahami pasar sehingga makanan yang akan dijual dapat disukai oleh masyarakat luas.
"Jadi lebih baik sesuatu yang sudah dikenal, sesimpel seperti nasi goreng. Kalau nasi gorengnya enak, unik, dan harganya sesuai, pasti laku kalau standarnya selalu konsisten," tutur Chef Degan.
Lebih lanjut, Chef Degan menambahkan pentingnya meminta pendapat orang lain tentang makanan yang kita buat sebelum resmi dijual ke pasaran.
Jangan sampai, kata dia, makanan yang kita buat hanya disukai oleh diri sendiri dan keluarga terdekat yang sudah terbiasa memakan masakan kita.
"Kalau yang di rumah kan udah biasa dengan masakan kita, tapi belum tentu diterima orang lain. Kalau kita memasak sesuatu lalu diterima dengan baik oleh orang lain, mereka sudah bilang enak, itu layak dicoba untuk dijual," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Pertama, Chef Degan mengatakan, cita rasa dan tekstur makanan yang konsisten menjadi hal yang harus selalu diingat saat berbisnis kuliner.
"Kalau kita sudah siap jual ke pelanggan, produk kita harus selalu konsisten. Cita rasa yang harus selalu sama enaknya dan tekstur yang selalu sama bagusnya," kata Chef Degan dalam acara virtual.
Kedua, penyajian yang menarik. Menurut Chef Degan, keterampilan dalam plating makanan tak kalah penting agar dapat menarik pembeli.
Ketiga, kebersihan dan sanitasi untuk menjaga agar makanan yang dijual selalu aman dikonsumsi.
Baca juga: Studi: 60 persen UKM Indonesia alami pencurian informasi pelanggan
Keempat, kemasan yang tak hanya menarik, tapi juga aman agar makanan tetap sehat dan segar saat sampai ke tangan konsumen.
"Semoga tetap hangat juga. Jadi saat konsumen makan, paling tidak mendekati seperti saat kita baru selesai masak," ujar Chef Degan.
Kelima, Chef Degan mengatakan, pastikan menggunakan bahan yang bagus dan berkualitas dalam setiap produk makanan yang hendak dijual.
"Dengan menggunakan bahan yang bagus dan berkualitas, artinya produk kita juga akan bagus dan berkualitas. Kualitas yang bagus juga tak perlu mahal, ada juga yang kualitas bagus dan enak di dompet," katanya.
Bagi Anda yang baru akan memulai bisnis kuliner, Chef Degan menyarankan untuk memahami pasar sehingga makanan yang akan dijual dapat disukai oleh masyarakat luas.
"Jadi lebih baik sesuatu yang sudah dikenal, sesimpel seperti nasi goreng. Kalau nasi gorengnya enak, unik, dan harganya sesuai, pasti laku kalau standarnya selalu konsisten," tutur Chef Degan.
Lebih lanjut, Chef Degan menambahkan pentingnya meminta pendapat orang lain tentang makanan yang kita buat sebelum resmi dijual ke pasaran.
Jangan sampai, kata dia, makanan yang kita buat hanya disukai oleh diri sendiri dan keluarga terdekat yang sudah terbiasa memakan masakan kita.
"Kalau yang di rumah kan udah biasa dengan masakan kita, tapi belum tentu diterima orang lain. Kalau kita memasak sesuatu lalu diterima dengan baik oleh orang lain, mereka sudah bilang enak, itu layak dicoba untuk dijual," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021