Pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 yang semakin masif di Sumatera Utara telah mendorong pergerakan ekonomi di daerah itu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut Soekorwardojo di Medan, Minggu (19/10), mengatakan, perekonomian Sumut pada triwulan II tumbuh 4,95 persen dibandingkan periode sama 2020.

Perekonomian Sumut triwulan II itu tumbuh dari triwulan I yang sebesar 1,83 persen.

Dengan kondisi seperti itu, katanya, maka BI semakin optimistis perekonomian Sumut pada 2021 bisa tumbuh 2,5-3,3 persen dari minus 1,07 persen pada 2020.

Baca juga: Bank Dunia proyeksikan ekonomi RI 2021 tumbuh 3,7 persen

Namun, ujar Soekowardojo, dampak membaiknya perekonomian, juga berpengaruh ke peningkatan inflasi.

Inflasi Sumut pada 2021 diperkirakan akan lebih besar dari 2020.

Meski demikian, ujar Soekowardojo, inflasi Sumut bisa terjaga di angka tiga plus minus satu persen seperti angka nasional.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut, katanya, terus berupaya menjaga kestabilan harga pangan dengan meningkatkan ketersediaan yang memadai.

Dengan inflasi yang terjaga, maka pertumbuhan ekonomi bisa terus terdorong naik.

Soekowardojo menyebutkan badan usaha milik daerah (BUMD) pangan akan menjadi salah satu upaya untuk menjaga ketahanan pangan daerah.

Peran BUMD dapat menjadi stabilisator kala harga bahan pokok naik ataupun turun.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021