Pelatih tim sepak bola putra Sumatera Utara Colly Misrun menjagokan wakil tuan rumah meraih medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Pernyataan itu disampaikan Colly setelah timnya kalah 0-2 melawan Papua dalam pertandingan pemungkas Grup D babak enam besar di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Minggu.
"Mereka akan pegang emas," kata Colly singkat selepas pertandingan.
Colly menilai selain faktor dukungan masyarakat sebagai tuan rumah, Papua juga mempunyai persiapan yang disebutnya cukup matang untuk menyongsong keikutsertaan dalam PON.
Baca juga: Papua kubur mimpi Sumut ke semifinal sepak bola putra
Aspek persiapan yang diakui Colly menjadi kelemahan skuadnya itu terjadi karena dia baru mendampingi tim Sumatera Utara dalam dua bulan terakhir setelah mengalami tiga kali pergantian pelatih sejak masa Pra-PON.
"Persiapan saja yang berbeda, saya cuma pegang anak-anak ini dua bulan. Jadi harusnya lebih panjang lagi, yang lain-lain kan lebih kurang tiga tahun sudah bersama, sementara kami gonta ganti pelatih sampai tiga kali," kata dia.
Pencapaian Sumatera UTara dalam enam besar PON Papua, sebetulnya sudah memenuhi target yang dibebankan kepada Colly, tetapi mantan penyerang PSMS Medan itu tetap merasa perlu meminta maaf kepada masyarakat Sumatera Utara karena gagal menorehkan prestasi.
"Ya saya bertanggung jawab, anak-anak ini tanggung jawab saya. Saya minta maaf kepada masyarakat Sumatera Utara sudah gagal mencetak prestasi," kata dia.
"Cuma masyarakat juga harus tahu kami ndak pernah disapa, kami jalan sendiri-sendiri, berjuang sendiri-sendiri, hanya didampingi manajer tanpa yang lainnya," tutup Colly.
Sepanjang penampilan dalam PON Papua, Sumatera Utara membukukan satu kemenangan dan satu hasil imbang dari lima pertandingan yang dijalani. Langkah Sumatera Utara terhenti pada babak enam besar Grup D setelah kalah 1-2 melawan Aceh dan 0-2 dari Papua.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Pernyataan itu disampaikan Colly setelah timnya kalah 0-2 melawan Papua dalam pertandingan pemungkas Grup D babak enam besar di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Minggu.
"Mereka akan pegang emas," kata Colly singkat selepas pertandingan.
Colly menilai selain faktor dukungan masyarakat sebagai tuan rumah, Papua juga mempunyai persiapan yang disebutnya cukup matang untuk menyongsong keikutsertaan dalam PON.
Baca juga: Papua kubur mimpi Sumut ke semifinal sepak bola putra
Aspek persiapan yang diakui Colly menjadi kelemahan skuadnya itu terjadi karena dia baru mendampingi tim Sumatera Utara dalam dua bulan terakhir setelah mengalami tiga kali pergantian pelatih sejak masa Pra-PON.
"Persiapan saja yang berbeda, saya cuma pegang anak-anak ini dua bulan. Jadi harusnya lebih panjang lagi, yang lain-lain kan lebih kurang tiga tahun sudah bersama, sementara kami gonta ganti pelatih sampai tiga kali," kata dia.
Pencapaian Sumatera UTara dalam enam besar PON Papua, sebetulnya sudah memenuhi target yang dibebankan kepada Colly, tetapi mantan penyerang PSMS Medan itu tetap merasa perlu meminta maaf kepada masyarakat Sumatera Utara karena gagal menorehkan prestasi.
"Ya saya bertanggung jawab, anak-anak ini tanggung jawab saya. Saya minta maaf kepada masyarakat Sumatera Utara sudah gagal mencetak prestasi," kata dia.
"Cuma masyarakat juga harus tahu kami ndak pernah disapa, kami jalan sendiri-sendiri, berjuang sendiri-sendiri, hanya didampingi manajer tanpa yang lainnya," tutup Colly.
Sepanjang penampilan dalam PON Papua, Sumatera Utara membukukan satu kemenangan dan satu hasil imbang dari lima pertandingan yang dijalani. Langkah Sumatera Utara terhenti pada babak enam besar Grup D setelah kalah 1-2 melawan Aceh dan 0-2 dari Papua.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021