Lewis Hamilton pada Minggu mengatakan para fan Grand Prix Belgia layak mendapatkan uangnya kembali setelah menunggu berjam-jam di udara dingin dan hujan tanpa menyaksikan lap kompetitif di balapan terpendek dalam sejarah Formula 1.
Balapan basah di Sirkuit Spa-Francorchamps itu dihentikan setelah para pebalap, dipandu di belakang Safety Car, menjalani dua lap minimal yang dibutuhkan agar separuh poin dapat diberikan kepada sepuluh pebalap teratas dan juga sebagai kewajiban untuk pemegang hak siar.
"Pembicaraan soal uang dan dua lap untuk memulai balapan semuanya adalah skenario uang," kata juara dunia tujuh kali Hamilton, yang finis peringkat tiga hari itu untuk Mercedes, kepada Sky Sport.
Baca juga: Perez tersingkir dari GP Belgia setelah kecelakaan jelang start
"Jadi setiap orang mendapat jatah uangnya dan saya kira para fan seharusnya dikembalikan juga (uangnya). Karena sayangnya mereka tidak mendapat apa yang mereka bayar."
Sang pebalap Inggris mengatakan bahwa ia sangat kecewa tak bisa menghibur para penonton karena kondisi trek yang tidak memungkinkan untuk balapan.
"Tentunya kita tidak bisa mengendalikan cuaca, dan saya mencintai balapan ketika hujan, tapi hari ini lain. Anda benar-benar tidak bisa melihat mobil di depan, ada aquaplaning, sayangnya ini suatu kekacauan di trek," kata Hamilton dikutip Reuters.
"Akan tetapi fan tetap hujan-hujanan. Mereka masih memiliki energi, mereka menciptakan atmosfer tapi kita kehilangan balapan hari ini. Saya rasa mereka berhak mendapat uang kembali."
Tak memungkinkan untuk melakukan overtaking, pebalap tim Red Bull Max Verstappen berhak menjadi juara, diikuti oleh pebalap Williams George Russell, dan Hamilton yang melengkapi podium.
Balapan dihentikan pada pukul 18:44 waktu setempat, atau tiga jam 44 menit setelah jadwal semula.
Verstappen, yang mendapat begitu banyak dukungan dari para fan Oranye, juga bersimpati kepada para penonton.
"Saya rasa hari ini pujian layak diberikan kepada semua fan di trek ini yang tetap bertahan di sana sepanjang hari di tengah hujan, dingin, dan kondisi berangin, jadi saya kira mereka pemenang sebenarnya hari ini," kata Verstappen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Balapan basah di Sirkuit Spa-Francorchamps itu dihentikan setelah para pebalap, dipandu di belakang Safety Car, menjalani dua lap minimal yang dibutuhkan agar separuh poin dapat diberikan kepada sepuluh pebalap teratas dan juga sebagai kewajiban untuk pemegang hak siar.
"Pembicaraan soal uang dan dua lap untuk memulai balapan semuanya adalah skenario uang," kata juara dunia tujuh kali Hamilton, yang finis peringkat tiga hari itu untuk Mercedes, kepada Sky Sport.
Baca juga: Perez tersingkir dari GP Belgia setelah kecelakaan jelang start
"Jadi setiap orang mendapat jatah uangnya dan saya kira para fan seharusnya dikembalikan juga (uangnya). Karena sayangnya mereka tidak mendapat apa yang mereka bayar."
Sang pebalap Inggris mengatakan bahwa ia sangat kecewa tak bisa menghibur para penonton karena kondisi trek yang tidak memungkinkan untuk balapan.
"Tentunya kita tidak bisa mengendalikan cuaca, dan saya mencintai balapan ketika hujan, tapi hari ini lain. Anda benar-benar tidak bisa melihat mobil di depan, ada aquaplaning, sayangnya ini suatu kekacauan di trek," kata Hamilton dikutip Reuters.
"Akan tetapi fan tetap hujan-hujanan. Mereka masih memiliki energi, mereka menciptakan atmosfer tapi kita kehilangan balapan hari ini. Saya rasa mereka berhak mendapat uang kembali."
Tak memungkinkan untuk melakukan overtaking, pebalap tim Red Bull Max Verstappen berhak menjadi juara, diikuti oleh pebalap Williams George Russell, dan Hamilton yang melengkapi podium.
Balapan dihentikan pada pukul 18:44 waktu setempat, atau tiga jam 44 menit setelah jadwal semula.
Verstappen, yang mendapat begitu banyak dukungan dari para fan Oranye, juga bersimpati kepada para penonton.
"Saya rasa hari ini pujian layak diberikan kepada semua fan di trek ini yang tetap bertahan di sana sepanjang hari di tengah hujan, dingin, dan kondisi berangin, jadi saya kira mereka pemenang sebenarnya hari ini," kata Verstappen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021