Jonatan Christie mengaku tingkat kepercayaan dirinya yang baik menjadi kunci kemenangannya atas Aram Mahmoud di pertandingan pertama babak penyisihan tunggal putra Grup G Olimpiade Tokyo, Sabtu pagi.
Ia menilai performanya hari ini cukup menyenangkan karena tidak ada rasa grogi berlebihan meski menjadi debutan di ajang Olimpiade.
"Ini kan serba pertandingan pertama, pertandingan pertama di Olimpiade dan pertandingan pertama sejak All England lalu. Sejauh ini saya merasa sudah oke walau masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki," kata Jonatan melalui keterangan resmi PBSI, Sabtu (24/7).
Baca juga: Praveen/Melati akui grogi saat debut di Olimpiade Tokyo
Untuk pertandingan berikutnya, pemenang medali emas Asian Games 2018 ini tinggal melakukan penyesuaian kecil untuk membenahi pergerakannya.
"Dari pergerakan kaki, kecepatan, dan ketenangannya. Itu yang harus ditingkatkan di laga selanjutnya. Untuk di lapangan paling tinggal menyesuaikan kalah atau menang anginnya untuk penentuan strategi," ujarnya menjelaskan.
Dalam pertandingan melawan Aram, Jonatan hanya butuh 30 menit untuk menyudahi perlawanan atlet asal Suriah yang tergabung dalam Tim Pengungsi Olimpiade (ROT) itu.
Jojo melihat lawannya itu punya serangan yang bagus.
"Dia atlet yang punya serangan bagus. Tadi di gim kedua saya sempat kecolongan karena dia banyak mengubah pola ke menyerang. Saya agak kurang siap mengantisipasinya jadi poinnya sempat ketat," tutur Jojo.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Ia menilai performanya hari ini cukup menyenangkan karena tidak ada rasa grogi berlebihan meski menjadi debutan di ajang Olimpiade.
"Ini kan serba pertandingan pertama, pertandingan pertama di Olimpiade dan pertandingan pertama sejak All England lalu. Sejauh ini saya merasa sudah oke walau masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki," kata Jonatan melalui keterangan resmi PBSI, Sabtu (24/7).
Baca juga: Praveen/Melati akui grogi saat debut di Olimpiade Tokyo
Untuk pertandingan berikutnya, pemenang medali emas Asian Games 2018 ini tinggal melakukan penyesuaian kecil untuk membenahi pergerakannya.
"Dari pergerakan kaki, kecepatan, dan ketenangannya. Itu yang harus ditingkatkan di laga selanjutnya. Untuk di lapangan paling tinggal menyesuaikan kalah atau menang anginnya untuk penentuan strategi," ujarnya menjelaskan.
Dalam pertandingan melawan Aram, Jonatan hanya butuh 30 menit untuk menyudahi perlawanan atlet asal Suriah yang tergabung dalam Tim Pengungsi Olimpiade (ROT) itu.
Jojo melihat lawannya itu punya serangan yang bagus.
"Dia atlet yang punya serangan bagus. Tadi di gim kedua saya sempat kecolongan karena dia banyak mengubah pola ke menyerang. Saya agak kurang siap mengantisipasinya jadi poinnya sempat ketat," tutur Jojo.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021