Eropa mungkin menanti-nanti laga final Euro 2020 antara Inggris melawan Italia, akan tetapi laga "big match" yang bahkan lebih akbar digelar di Amerika Selatan ketika dua tim yang lebih sukses itu akan bertemu di final Copa America 2021 pada Sabtu.
Brazil melawan Argentina adalah "el clasico" yang sebenarnya. Kedua tim pertama kali bertemu pada 1914 dan sejak itu mereka telah menjadi dua timnas yang memiliki kisah paling banyak di dunia sepak bola.
Baca juga: Euro 2020: Mancini akui Spanyol hebat, penalti itu lotre
Baca juga: Gol babak tambahan Kane bawa Inggris kalahkan Denmark ke final Euro 2020
.
Di antara kedua tim, terdapat tujuh gelar Piala Dunia.
Kedua tim muncul sebagai yang terbaik di antara rival-rival mereka di Copa Amerika tahun ini dan Neymar serta Lionel Messi menjadi salah satu penampil terbaik di turnamen tersebut.
Argentina belum terkalahkan dalam 19 laga menuju partai puncak di Stadion Maracana, sedangkan Brazil, sebagai tuan rumah dan juara bertahan, selalu menangi pertandingan sejak Argentina mengalahkan mereka di laga persahabatan pada November 2019.
Baca juga: Menang adu penalti, Argentina tantang Brazil di final Copa America
Baca juga: Brazil melaju ke final Copa America 2021 usai menang tipis 1-0 atas Peru
"Suka atau tidak, mereka memiliki pemain terbaik di dunia (Messi)," kata striker Brazil Richarlison seperti dikutip Reuters.
"Jadi itu menciptakan rivalitas tertentu. Kami tahu bagaimana sulitnya mengalahkan Argentina, bukan hanya sekarang tapi di masa lalu juga, dan kami tahu bagaimana sulitnya di Maracana nanti."
Copa America seharusnya digelar di Kolombia dan Argentina tapi Brazil mengambil alih di menit-menit terakhir karena pecah kerusuhan di Kolombia dan lonjakan kasus COVID-19 di Argentina.
Hal itu membuat kesal Argentina, yang ingin mengandalkan status tuan rumah setelah Brazil menyelenggarakan turnamen itu dua tahun lalu, ketika mereka mengalahkan Argentina 2-0 di semifinal lewat kepemimpinan kontroversial sang wasit yang dianggap menguntungkan tuan rumah.
Paceklik gelar
Copa America juga menjadi turnamen di mana Argentina, terlebih Messi, ingin mengakhiri puasa gelar. Mereka belum pernah memenangi titel turnamen mayor sejak mengangkat trofi Copa Amerika 1993 dan Messi belum pernah membawa timnas menjadi juara.
Brazil menjadi favorit dan bukan hanya karena mereka sebagai tuan rumah dan memiliki rekor sedikit lebih baik di turnamen. Tim Samba memiliki reputasi mengalahkan Argentina.
Kedua tim pernah bertemu empat kali di final, tiga di Copa America dan satu di Piala Konfederasi pada 2005.
Brazil memenangi pertemuan dengan Argentina di final Copa America 2004 di Peru dan kemudian pada 2007 di Venezuela, di mana mereka menyerang tim yang lebih dijagokan yang membawa Messi muda untuk final internasionalnya.
Headline media sebelum Sabtu akan menyoroti pencarian Messi untuk titel pertamanya, tetapi itu juga berlaku untuk Neymar.
Sang pemain Brazil memenangi Piala Konfederasi 2013 dan seperti Messi, ia peraih medali emas Olimpiade. Akan tetapi Neymar melewatkan kemenangan timnya di Copa America 2019 karena cedera.
Paling tidak Neymar memiliki catatan mengesankan di Maracana.
"Film soal semua kejayaan dan hari-hari menyenangkan terbayang di kepala saya," kata striker Paris St Germain itu. "Saya belum pernah kalah di sana, dan semoga itu tidak berubah."
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Brazil melawan Argentina adalah "el clasico" yang sebenarnya. Kedua tim pertama kali bertemu pada 1914 dan sejak itu mereka telah menjadi dua timnas yang memiliki kisah paling banyak di dunia sepak bola.
Baca juga: Euro 2020: Mancini akui Spanyol hebat, penalti itu lotre
Baca juga: Gol babak tambahan Kane bawa Inggris kalahkan Denmark ke final Euro 2020
.
Di antara kedua tim, terdapat tujuh gelar Piala Dunia.
Kedua tim muncul sebagai yang terbaik di antara rival-rival mereka di Copa Amerika tahun ini dan Neymar serta Lionel Messi menjadi salah satu penampil terbaik di turnamen tersebut.
Argentina belum terkalahkan dalam 19 laga menuju partai puncak di Stadion Maracana, sedangkan Brazil, sebagai tuan rumah dan juara bertahan, selalu menangi pertandingan sejak Argentina mengalahkan mereka di laga persahabatan pada November 2019.
Baca juga: Menang adu penalti, Argentina tantang Brazil di final Copa America
Baca juga: Brazil melaju ke final Copa America 2021 usai menang tipis 1-0 atas Peru
"Suka atau tidak, mereka memiliki pemain terbaik di dunia (Messi)," kata striker Brazil Richarlison seperti dikutip Reuters.
"Jadi itu menciptakan rivalitas tertentu. Kami tahu bagaimana sulitnya mengalahkan Argentina, bukan hanya sekarang tapi di masa lalu juga, dan kami tahu bagaimana sulitnya di Maracana nanti."
Copa America seharusnya digelar di Kolombia dan Argentina tapi Brazil mengambil alih di menit-menit terakhir karena pecah kerusuhan di Kolombia dan lonjakan kasus COVID-19 di Argentina.
Hal itu membuat kesal Argentina, yang ingin mengandalkan status tuan rumah setelah Brazil menyelenggarakan turnamen itu dua tahun lalu, ketika mereka mengalahkan Argentina 2-0 di semifinal lewat kepemimpinan kontroversial sang wasit yang dianggap menguntungkan tuan rumah.
Paceklik gelar
Copa America juga menjadi turnamen di mana Argentina, terlebih Messi, ingin mengakhiri puasa gelar. Mereka belum pernah memenangi titel turnamen mayor sejak mengangkat trofi Copa Amerika 1993 dan Messi belum pernah membawa timnas menjadi juara.
Brazil menjadi favorit dan bukan hanya karena mereka sebagai tuan rumah dan memiliki rekor sedikit lebih baik di turnamen. Tim Samba memiliki reputasi mengalahkan Argentina.
Kedua tim pernah bertemu empat kali di final, tiga di Copa America dan satu di Piala Konfederasi pada 2005.
Brazil memenangi pertemuan dengan Argentina di final Copa America 2004 di Peru dan kemudian pada 2007 di Venezuela, di mana mereka menyerang tim yang lebih dijagokan yang membawa Messi muda untuk final internasionalnya.
Headline media sebelum Sabtu akan menyoroti pencarian Messi untuk titel pertamanya, tetapi itu juga berlaku untuk Neymar.
Sang pemain Brazil memenangi Piala Konfederasi 2013 dan seperti Messi, ia peraih medali emas Olimpiade. Akan tetapi Neymar melewatkan kemenangan timnya di Copa America 2019 karena cedera.
Paling tidak Neymar memiliki catatan mengesankan di Maracana.
"Film soal semua kejayaan dan hari-hari menyenangkan terbayang di kepala saya," kata striker Paris St Germain itu. "Saya belum pernah kalah di sana, dan semoga itu tidak berubah."
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021