Penyuluhan Sadar Bencana  oleh BPBD Kota Medan mendorong perlunya pemahaman yang insentif dalam mengenalkan potensi kebencanaan di Kota Medan kepada masayarakat. 

Dalam penyuluhan pengembangan budaya  sadar bencana terhadap masayarakat Kota Medan, BPBD Kota Medan, mengundang Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I dalam acara ini. 

BBMKG Wilayah I, diwakilkan oleh Koordinator Data dan Informasi MKG Wilayah I, Eridawati, Selasa, menjelasakan potensi bencana hindro meteorology dan geofisika di Kota Medan pada umumnya bersumber dari bencana banjir, angin kencang, petir, longsor dan dampak gempa bumi. 

Baca juga: BBMKG terima audensi UMI dalam peningkatan kerjasama

Banjir yang terjadi berpotensi di Kota Medan yang dating dari banjir kiriman dan jumlah curah hujan yang tinggi di pegunungan dan perkotaan. 

Untuk kegempaan sendiri, Kota Medan menjadi daerah yang berdampak dari aktivitas gempabumi yang terjadi di Sumatera Utara. 

Kegempaan Sumatera Utara sangat dipengaruhi oleh segmen lokal, megathrust dan zona outer rise.

Peran strategis BMKG dalam pengembangan budaya sadar bencana di kota Medan mendorong masyarakat sadar dan aktif akan kondisi dan potensi kebencanaan yang ada di Kota Medan. 

BMKG memiliki tugas disamping diseminasi MKG ke masyarakat dan stakeholder, juga memberikan edukasi tentang pemahaman budaya sadar bencana kepada masyarkat lokal.  

Untuk itu peningkatan wawasan kebencanaan melalui penyuluhan ini pada era pandemik perlu ditingktakan. 

"Mengingat respon cepat masyarakat di era peningkatan bencana hidro meteorology dan geofisika ditambah kondisi pandemic COVID 19 perlu ditingkatkan," kata Marzuki Sinambela yang ikut mengisi forum diskusi penyuluhan. 

Gerakan Budaya Sadar Bencana terhadap masyarakat Kota Medan dimulai dari diri sendiri, sehingga dapat meminimalkan risiko bencana.  

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021