Serial Marvel terbaru "Falcon and the Winter Soldier" menampilkan sejumlah karakter baru yang menjadi kejutan bagi para penggemar; mulai dari sosok John Walker (Wyatt Russel), Karli Morgenthau (Erin Kellyman), hingga Isaiah Bradley (Carl Lumbly).
Penulis utama sekaligus produser "Falcon and the Winter Soldier" Malcolm Spellman mengatakan bahwa semua tokoh di serial ini -- baik yang lama maupun baru -- memiliki relevansi akan apa yang terjadi di dunia saat ini.
"Saya pikir dunia sekarang ini telah bergeser ke sebuah tempat baru di mana suara-suara mulai terdengar dan beragam orang pun akhirnya mulai terlihat. Cara terbaik untuk mengisahkan cerita mereka adalah memiliki platform yang kuat, dan penting bagi kami untuk melakukannya," kata Spellman dalam wawancara roundtable eksklusif dengan ANTARA, ditulis pada Jumat.
Spesifik untuk tokoh Isaiah Bradley -- yang dalam komik merupakan sosok Captain America berkulit hitam yang sebelumnya merupakan Super Soldier -- Spellman mengatakan karakter ini adalah karakter yang begitu nyata, sehingga penting baginya untuk mengisahkannya tanpa adanya pemotongan.
"Penting bagi kami untuk memberikan suara bagi Isaiah tanpa undercut, tanpa memberi tahu kesalahannya, dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Yang penting adalah bagaimana suaranya tersampaikan, dan membiarkan para pahlawan di serial ini memunculkan kisah yang bisa relate ke banyak orang," ujarnya menambahkan.
Bicara soal sosok Captain America dalam serial, hadir pula tokoh baru John Walker yang merupakan "pengganti" Steve Rogers dalam serial tersebut. Sepanjang serial, tokoh ini sangat mencuri perhatian dengan pembangunan karakter yang kuat dan berkesan bagi penonton.
"Dimulai dari penggambarannya di komik, lalu bagaimana kita bisa membawanya ke dunia nyata se-nyata mungkin. Bagaimana karakter ini membawa sesuatu yang begitu relevan dan jujur kepada penonton tanpa kita menghakiminya, mengingat John adalah simbol dari hal-hal yang orang-orang mungkin permasalahkan saat ini," kata Spellman.
"Tapi, dalam waktu yang sama, dia juga hanyalah seseorang yang sangat rumit. Dia tidak terlalu powerful kalau kita mengatakan dia cuma one-way saja. Dia ada di tengah-tengah. Dia adalah karakter yang paling sulit untuk ditulis, tapi juga paling memuaskan hasilnya," imbuhnya.
Sementara, The Falcon alias Sam Wilson -- yang kini membawa tameng Captain America, juga memiliki sudut pandang baru yang menarik untuk diceritakan. Mulai bagaimana ia pernah diperlakukan buruk oleh polisi, hingga kesulitannya untuk meminjam uang di bank terlepas dari semua hal yang ia pernah lakukan untuk negaranya.
Menurut Spellman, kekuatan super yang Sam miliki adalah bahwa ia adalah seorang pria kulit hitam yang mengerti arti perjuangan secara "fundamental". Bagaimana ia juga mencoba mengerti sang antagonis Karli Morgenthau tanpa harus bertarung, namun dengan berempati.
"Untuk berempati, adalah bagaimana dia mencoba mengerti dan menantang diri sendiri akan sesuatu yang biasa dia lakukan, yaitu mencoba melakukan lebih baik walaupun itu tidak mudah. Dan siapa yang lebih baik untuk menceritakan itu selain seorang pria berkulit hitam yang menyandang gelar Captain America dengan tamengnya?" kata dia.
Hadirnya keberagaman di serial ini, menurut Spellman merupakan sesuatu yang penting dan tepat waktu untuk dikisahkan.
"Masa depan adalah ketika semua orang dari berbagai ras, warna kulit, agama, identitas, direpresentasikan dan memiliki suara kepada dunia," ujar Spellman.
"Dan jika kita bisa melakukannya dengan platform sekuat Marvel, saya pikir itu bisa membantu untuk mendorong narasi bahwa pahlawan bisa terlihat seperti semua orang (dari berbagai identitas)," kata dia melanjutkan.
Babak baru "Captain America"
Film keempat dalam franchise film "Captain America" baru-baru ini dikabarkan sedang dalam tahap pengerjaan.
Spellman pun dikabarkan ikut menulis naskah bersama Dalan Musson, yang bekerja sebagai penulis staf di serial televisi "Falcon and the Winter Soldier" tersebut.
Kabar itu beredar beberapa jam setelah episode terakhir "The Falcon and the Winter Soldier" tayang di Disney + pada hari Jumat (23/4).
Ketika disinggung mengenai keterlibatannya di film keempat "Captain America" itu, Spellman mengatakan, "Karena kita masih belum tahu (apa yang akan diceritakan nanti), jadi saya belum bisa memberi tahu banyak soal itu," kata dia.
Masih mencoba menggali informasi, Spellman juga enggan membocorkan apakah "Falcon and the Winter Soldier" mungkin akan kembali di musim kedua. "Sampai Kevin (Feige, bos Marvel Studios) memberi tahu apa yang akan terjadi, saya belum bisa bicara banyak," kata Spellman.
Di sisi lain, meskipun tidak ada berita soal siapa-siapa yang akan ikut main di film, banyak penggemar berasumsi bahwa proyek yang akan datang akan berfokus pada tokoh Sam Wilson yang diperankan oleh Anthony Mackie, yang mengambil peran sebagai Captain America dalam film terakhir "The Falcon and the Winter Soldier".
Steve Rogers - yang diperankan oleh Chris Evans - menyerahkan titel Captain America di akhir "Avengers: Endgame" (2019), mewariskan perisai ikoniknya kepada Sam.
Keragu-raguan Sam untuk menerima tanggung jawab tersebut dan keputusannya apakah akan membawa perisai dan menjadi Captain America atau tidak adalah inti dari alur cerita "The Falcon and the Winter Soldier."
Belum ada nama untuk duduk di kursi sutradara film tersebut, nama Chris Evans pun masih harus dipastikan apakah masih akan muncul dalam film atau tidak.
Bulan lalu, saat mengobrol dengan EW, presiden Marvel Studios Kevin Feige ditanyai tentang masa depan Sam dan Bucky (Sebastian Stan) setelah seri Disney + mereka berakhir.
Malu-malu, Feige, 47, berkata, "Kami memiliki grafik masa depan untuk karakter pasca-Falcon dan Winter Soldier, tapi saya tidak ingin mengatakan lebih dari itu."
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Penulis utama sekaligus produser "Falcon and the Winter Soldier" Malcolm Spellman mengatakan bahwa semua tokoh di serial ini -- baik yang lama maupun baru -- memiliki relevansi akan apa yang terjadi di dunia saat ini.
"Saya pikir dunia sekarang ini telah bergeser ke sebuah tempat baru di mana suara-suara mulai terdengar dan beragam orang pun akhirnya mulai terlihat. Cara terbaik untuk mengisahkan cerita mereka adalah memiliki platform yang kuat, dan penting bagi kami untuk melakukannya," kata Spellman dalam wawancara roundtable eksklusif dengan ANTARA, ditulis pada Jumat.
Spesifik untuk tokoh Isaiah Bradley -- yang dalam komik merupakan sosok Captain America berkulit hitam yang sebelumnya merupakan Super Soldier -- Spellman mengatakan karakter ini adalah karakter yang begitu nyata, sehingga penting baginya untuk mengisahkannya tanpa adanya pemotongan.
"Penting bagi kami untuk memberikan suara bagi Isaiah tanpa undercut, tanpa memberi tahu kesalahannya, dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Yang penting adalah bagaimana suaranya tersampaikan, dan membiarkan para pahlawan di serial ini memunculkan kisah yang bisa relate ke banyak orang," ujarnya menambahkan.
Bicara soal sosok Captain America dalam serial, hadir pula tokoh baru John Walker yang merupakan "pengganti" Steve Rogers dalam serial tersebut. Sepanjang serial, tokoh ini sangat mencuri perhatian dengan pembangunan karakter yang kuat dan berkesan bagi penonton.
"Dimulai dari penggambarannya di komik, lalu bagaimana kita bisa membawanya ke dunia nyata se-nyata mungkin. Bagaimana karakter ini membawa sesuatu yang begitu relevan dan jujur kepada penonton tanpa kita menghakiminya, mengingat John adalah simbol dari hal-hal yang orang-orang mungkin permasalahkan saat ini," kata Spellman.
"Tapi, dalam waktu yang sama, dia juga hanyalah seseorang yang sangat rumit. Dia tidak terlalu powerful kalau kita mengatakan dia cuma one-way saja. Dia ada di tengah-tengah. Dia adalah karakter yang paling sulit untuk ditulis, tapi juga paling memuaskan hasilnya," imbuhnya.
Sementara, The Falcon alias Sam Wilson -- yang kini membawa tameng Captain America, juga memiliki sudut pandang baru yang menarik untuk diceritakan. Mulai bagaimana ia pernah diperlakukan buruk oleh polisi, hingga kesulitannya untuk meminjam uang di bank terlepas dari semua hal yang ia pernah lakukan untuk negaranya.
Menurut Spellman, kekuatan super yang Sam miliki adalah bahwa ia adalah seorang pria kulit hitam yang mengerti arti perjuangan secara "fundamental". Bagaimana ia juga mencoba mengerti sang antagonis Karli Morgenthau tanpa harus bertarung, namun dengan berempati.
"Untuk berempati, adalah bagaimana dia mencoba mengerti dan menantang diri sendiri akan sesuatu yang biasa dia lakukan, yaitu mencoba melakukan lebih baik walaupun itu tidak mudah. Dan siapa yang lebih baik untuk menceritakan itu selain seorang pria berkulit hitam yang menyandang gelar Captain America dengan tamengnya?" kata dia.
Hadirnya keberagaman di serial ini, menurut Spellman merupakan sesuatu yang penting dan tepat waktu untuk dikisahkan.
"Masa depan adalah ketika semua orang dari berbagai ras, warna kulit, agama, identitas, direpresentasikan dan memiliki suara kepada dunia," ujar Spellman.
"Dan jika kita bisa melakukannya dengan platform sekuat Marvel, saya pikir itu bisa membantu untuk mendorong narasi bahwa pahlawan bisa terlihat seperti semua orang (dari berbagai identitas)," kata dia melanjutkan.
Babak baru "Captain America"
Film keempat dalam franchise film "Captain America" baru-baru ini dikabarkan sedang dalam tahap pengerjaan.
Spellman pun dikabarkan ikut menulis naskah bersama Dalan Musson, yang bekerja sebagai penulis staf di serial televisi "Falcon and the Winter Soldier" tersebut.
Kabar itu beredar beberapa jam setelah episode terakhir "The Falcon and the Winter Soldier" tayang di Disney + pada hari Jumat (23/4).
Ketika disinggung mengenai keterlibatannya di film keempat "Captain America" itu, Spellman mengatakan, "Karena kita masih belum tahu (apa yang akan diceritakan nanti), jadi saya belum bisa memberi tahu banyak soal itu," kata dia.
Masih mencoba menggali informasi, Spellman juga enggan membocorkan apakah "Falcon and the Winter Soldier" mungkin akan kembali di musim kedua. "Sampai Kevin (Feige, bos Marvel Studios) memberi tahu apa yang akan terjadi, saya belum bisa bicara banyak," kata Spellman.
Di sisi lain, meskipun tidak ada berita soal siapa-siapa yang akan ikut main di film, banyak penggemar berasumsi bahwa proyek yang akan datang akan berfokus pada tokoh Sam Wilson yang diperankan oleh Anthony Mackie, yang mengambil peran sebagai Captain America dalam film terakhir "The Falcon and the Winter Soldier".
Steve Rogers - yang diperankan oleh Chris Evans - menyerahkan titel Captain America di akhir "Avengers: Endgame" (2019), mewariskan perisai ikoniknya kepada Sam.
Keragu-raguan Sam untuk menerima tanggung jawab tersebut dan keputusannya apakah akan membawa perisai dan menjadi Captain America atau tidak adalah inti dari alur cerita "The Falcon and the Winter Soldier."
Belum ada nama untuk duduk di kursi sutradara film tersebut, nama Chris Evans pun masih harus dipastikan apakah masih akan muncul dalam film atau tidak.
Bulan lalu, saat mengobrol dengan EW, presiden Marvel Studios Kevin Feige ditanyai tentang masa depan Sam dan Bucky (Sebastian Stan) setelah seri Disney + mereka berakhir.
Malu-malu, Feige, 47, berkata, "Kami memiliki grafik masa depan untuk karakter pasca-Falcon dan Winter Soldier, tapi saya tidak ingin mengatakan lebih dari itu."
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021