Pelabuhan penyeberangan di Balige yang sedang dibangun pemerintah guna mendukung pengembangan industri pariwisata di Danau Toba, Sumatera Utara, diusulkan oleh Keturunan Pomparan Raja Napitupulu untuk ditabalkan namanya menjadi Pelabuhan Muliaraja.
"Permohonan untuk mengusulkan nama Pelabuhan Muliaraja ini telah kami bicarakan dan disepakati bersama oleh Keturunan (Pomparan) Raja Napitupulu di Bona Pasogit serta didukung Pomparan Muliaraja se Jabodetabek", kata H. Imran Napitupulu di Balige, Rabu (13/1).
Ia mengatakan, dasar pertimbangan bagi mereka untuk pengusulan penabalan nama tersebut, sebagai bentuk penghargaan atau penghormatan mengingat lokasi pelabuhan penyeberangan itu berlokasi di danau / "tano Pangeahan" (yang merupakan wilayah pemukiman) nenek moyang Raja Muliaraja Napitupulu.
Baca juga: Menko Luhut terima kunjungan Menlu China di Danau Toba
Imran menyebutkan, Pomparan Muliaraja di Bona Pasogit Balige serta Punguan Muliaraja dan Boru se Jabodetabek, menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas upaya Pemkab Toba memajukan Kota Balige.
Khususnya pembangunan pelabuhan penyeberangan yang tentunya akan berdampak dalam meningkatkan perputaran ekonomi warga setempat.
Menurutnya, pembangunan sarana transportasi/ pelabuhan Ferri tersebut sangat tepat dalam menunjang industri Pariwisata kawasan danau Toba, sekaligus sebagai upaya peningkatan Ekonomi dan kesejahteraan rakyat sejalan dengan Program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah menyampaikan surat bernomor 01/PPRMN/1/2021 tentang usul permohonan ke Bupati Toba dengan tembusan DPRD kabupaten Toba serta Dinas Perhubungan setempat.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno nikmati Kopi Lintong di Tapanuli Utara
"Kami berharap pihak pemerintah bisa merealisasikan usul permohonan tersebut", kata Imran.
Pengurus Punguan Muliaraja dan Boru se Jabodetabek, H. Thamrin Napitupulu menambahkan, pihaknya juga telah melayangkan surat dukungan untuk penabalan nama Pelabuhan dimaksud ke sejumlah instansi terkait, dengan harapan bisa diproses sebagai wujud kebersamaan dan harmonisasi
hubungan antara pemerintah dan masyarakat adat.
Sebagai dukungan, jelas Thamrin, Pengurus Punguan Pomparan Muliaraja Napitupulu seJabodetabek juga telah melayangkan surat ke Bupati Toba dan tembusan kepada Ketua DPRD, Dinas Perhubungan, Camat Balige dan Lurah Napitupulu, dengan harapan prosesnya dapat ditindak lanjuti.
"Kami berharap usul penabalan nama Pelabuhan Muliaraja ini bisa terpenuhi sebagai bentuk penghargaan kepada nenek moyang kami yang sudah sejak dahulu kala dengan hati tulus telah mengijinkan untuk digunakan sebagai dermaga kapal penumpang " ujar H. Thamrin.
Pembangunan pelabuhan penyeberangan tahap kedua berbiaya Rp43,4 miliar ini dikerjakan kontraktor pelaksana PT. Hari Jadi Sukses dengan nomor kontrak PL.107/I/13/PPK.II/BPTD-II/VI/SP/Balige/2020 tanggal 10 Juni 2020 berdasarkan waktu pelaksanaan pekerjaan 203 hari kalender.
Kadis perhubungan Kabupaten Toba, Tito Siahaan SH menyebutkan, proyek pembangunan sumber dana APBN pusat ini pelaksanaannya "multi years" dan peresmiannya diperkirakan pada pertengahan tahun 2021.
"Kami juga mendukung usulan untuk penabalan nama Pelabuhan Muliaraja ini", ujar Tito.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Permohonan untuk mengusulkan nama Pelabuhan Muliaraja ini telah kami bicarakan dan disepakati bersama oleh Keturunan (Pomparan) Raja Napitupulu di Bona Pasogit serta didukung Pomparan Muliaraja se Jabodetabek", kata H. Imran Napitupulu di Balige, Rabu (13/1).
Ia mengatakan, dasar pertimbangan bagi mereka untuk pengusulan penabalan nama tersebut, sebagai bentuk penghargaan atau penghormatan mengingat lokasi pelabuhan penyeberangan itu berlokasi di danau / "tano Pangeahan" (yang merupakan wilayah pemukiman) nenek moyang Raja Muliaraja Napitupulu.
Baca juga: Menko Luhut terima kunjungan Menlu China di Danau Toba
Imran menyebutkan, Pomparan Muliaraja di Bona Pasogit Balige serta Punguan Muliaraja dan Boru se Jabodetabek, menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas upaya Pemkab Toba memajukan Kota Balige.
Khususnya pembangunan pelabuhan penyeberangan yang tentunya akan berdampak dalam meningkatkan perputaran ekonomi warga setempat.
Menurutnya, pembangunan sarana transportasi/ pelabuhan Ferri tersebut sangat tepat dalam menunjang industri Pariwisata kawasan danau Toba, sekaligus sebagai upaya peningkatan Ekonomi dan kesejahteraan rakyat sejalan dengan Program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah menyampaikan surat bernomor 01/PPRMN/1/2021 tentang usul permohonan ke Bupati Toba dengan tembusan DPRD kabupaten Toba serta Dinas Perhubungan setempat.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno nikmati Kopi Lintong di Tapanuli Utara
"Kami berharap pihak pemerintah bisa merealisasikan usul permohonan tersebut", kata Imran.
Pengurus Punguan Muliaraja dan Boru se Jabodetabek, H. Thamrin Napitupulu menambahkan, pihaknya juga telah melayangkan surat dukungan untuk penabalan nama Pelabuhan dimaksud ke sejumlah instansi terkait, dengan harapan bisa diproses sebagai wujud kebersamaan dan harmonisasi
hubungan antara pemerintah dan masyarakat adat.
Sebagai dukungan, jelas Thamrin, Pengurus Punguan Pomparan Muliaraja Napitupulu seJabodetabek juga telah melayangkan surat ke Bupati Toba dan tembusan kepada Ketua DPRD, Dinas Perhubungan, Camat Balige dan Lurah Napitupulu, dengan harapan prosesnya dapat ditindak lanjuti.
"Kami berharap usul penabalan nama Pelabuhan Muliaraja ini bisa terpenuhi sebagai bentuk penghargaan kepada nenek moyang kami yang sudah sejak dahulu kala dengan hati tulus telah mengijinkan untuk digunakan sebagai dermaga kapal penumpang " ujar H. Thamrin.
Pembangunan pelabuhan penyeberangan tahap kedua berbiaya Rp43,4 miliar ini dikerjakan kontraktor pelaksana PT. Hari Jadi Sukses dengan nomor kontrak PL.107/I/13/PPK.II/BPTD-II/VI/SP/Balige/2020 tanggal 10 Juni 2020 berdasarkan waktu pelaksanaan pekerjaan 203 hari kalender.
Kadis perhubungan Kabupaten Toba, Tito Siahaan SH menyebutkan, proyek pembangunan sumber dana APBN pusat ini pelaksanaannya "multi years" dan peresmiannya diperkirakan pada pertengahan tahun 2021.
"Kami juga mendukung usulan untuk penabalan nama Pelabuhan Muliaraja ini", ujar Tito.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021