Liga Premier pada Jumat menyebar peringatan kepada tim-tim peserta terkait pengetatan protokol kesehatan yang disertai ancaman disipliner kepada pemain yang melanggarnya di sesi latihan maupun pertandingan.
Dalam laporan yang diturunkan Reuters, Sabtu dini hari WIB, Liga Premier mengirim surat kepada tim-tim peserta mengingatkan bahwa para pemain dilarang memeluk satu sama lain ataupun melakukan prosesi tukar jersey guna mengurangi peluang penularan virus COVID-19.
Pemerintah Inggris mengizinkan ajang olahraga elit tetap dipertandingkan kendati mereka menerapkan lockdown ketat di tengah peningkatan kasus COVID-19.
Hanya saja, sejumlah pemain kedapatan melanggar aturan pemerintah di periode Natal dan Liga Premier meminta tim-tim bertanggung jawab untuk menyelidiki insiden-insiden tersebut.
Baca juga: Liga Premiere Inggris temukan lagi 16 kasus positif COVID-19
"Penting untuk meyakinkan publik, pemerintah dan pemangku kepentingan akan penerapan penuh protokol di sesi latihan dan pertandingan, serta klub-klub menyelidiki dan menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak yang diketahui melanggarnya," demikian isi surat Liga Premier kepada tim-tim.
"Kegagalan menerapkan itu bisa diancam tindakan disipliner baik secara individual maupun terhadap klub," tulis surat yang sama.
Liga Premier juga menyatakan para pemain serta staf akan diberi surat keterangan medis yang digunakan di markas latihan masing-masing klub serta diperiksa ulang oleh petugas liga, yang bisa melakukan pemeriksaan di tempat juga.
Baca juga: Setelah promosi ke Liga Premiere, Leeds United ditargetkan kembali ke Liga Champions
Aturan baru ini muncul setelah empat pertandingan Liga Premier musim ini sudah tertangguhkan karena pandemi, yang juga terjadi terhadap 50 pertandingan di strata liga lebih rendah.
Aston Villa pada Jumat mengumumkan temuan sejumlah kasus COVID-19 di tim utama, yang memaksa mereka menurunkan tim U-23 untuk laga putaran ketiga Piala FA serta mengancam keberlangsung pertandingan Liga Premier mereka melawan Tottenham Hotspur dan Everton.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Dalam laporan yang diturunkan Reuters, Sabtu dini hari WIB, Liga Premier mengirim surat kepada tim-tim peserta mengingatkan bahwa para pemain dilarang memeluk satu sama lain ataupun melakukan prosesi tukar jersey guna mengurangi peluang penularan virus COVID-19.
Pemerintah Inggris mengizinkan ajang olahraga elit tetap dipertandingkan kendati mereka menerapkan lockdown ketat di tengah peningkatan kasus COVID-19.
Hanya saja, sejumlah pemain kedapatan melanggar aturan pemerintah di periode Natal dan Liga Premier meminta tim-tim bertanggung jawab untuk menyelidiki insiden-insiden tersebut.
Baca juga: Liga Premiere Inggris temukan lagi 16 kasus positif COVID-19
"Penting untuk meyakinkan publik, pemerintah dan pemangku kepentingan akan penerapan penuh protokol di sesi latihan dan pertandingan, serta klub-klub menyelidiki dan menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak yang diketahui melanggarnya," demikian isi surat Liga Premier kepada tim-tim.
"Kegagalan menerapkan itu bisa diancam tindakan disipliner baik secara individual maupun terhadap klub," tulis surat yang sama.
Liga Premier juga menyatakan para pemain serta staf akan diberi surat keterangan medis yang digunakan di markas latihan masing-masing klub serta diperiksa ulang oleh petugas liga, yang bisa melakukan pemeriksaan di tempat juga.
Baca juga: Setelah promosi ke Liga Premiere, Leeds United ditargetkan kembali ke Liga Champions
Aturan baru ini muncul setelah empat pertandingan Liga Premier musim ini sudah tertangguhkan karena pandemi, yang juga terjadi terhadap 50 pertandingan di strata liga lebih rendah.
Aston Villa pada Jumat mengumumkan temuan sejumlah kasus COVID-19 di tim utama, yang memaksa mereka menurunkan tim U-23 untuk laga putaran ketiga Piala FA serta mengancam keberlangsung pertandingan Liga Premier mereka melawan Tottenham Hotspur dan Everton.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021