Aktivitas petir pada pekan kedua November atau periode 9-15 November 2020 di wilayah Sumatera Utara, berdasarkan rekaman peralatan Lightning Detector di Stasiun Geofisika terjadi sebanyak 11.640 kali sambaran petir.

Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang berjumlah 7.016 kali (sambaran petir)," kata Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Teguh Rahayu di Medan, Senin (16/11).

Klasifikasi tingkat sebaran petir di Sumatera Utara dibagi menjadi tiga kategori, yaitu dengan kategori rendah, sedang, dan tinggi.

Dari hasil rekaman lightning detector, pada periode satu pekan ini, daerah dengan kategori sambaran petir tinggi berada di daerah Serdang Bedagai.

Baca juga: Pekan kedua November di Sumut sekitarnya terjadi 26 kali gempa

Sedangkan daerah yang memiliki kategori sambaran petir sedang berada di daerah Kabupaten Asahan, Batubara, Deli Serdang, Karo, Langkat, dan Simalungun.

Sambaran petir dengan kategori rendah berada di wilayah Binjai, Dairi, Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Mandailing Natal, Medan, Nias, Nias Barat.

Kemudia Nias Selatan, Nias Utara, Padanglawas, Padanglawas Utara, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, PematangSiantar, Samosir, Sibolga, TanjungBalai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tebing Tinggi, dan Toba Samosir.

"Kepada masyarakat yang berada di wilayah dengan tingkat intensitas petir sedang dan tinggi kami imbau untuk berhati-hati ketika berada di luar rumah, di atas gedung, dekat tower dan pepohonan," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020