Ikatan Alumni ITB Sumatera Utara, ITB dan USU serta didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta melibatkan beberapa industri serta peneliti di berbagai aspek bersinergi membahas berbagai program umum dalam rangka mengkaji potensi energi terbarukan dan pengembangan kawasan khususnya di Sumatera Utara.
Hal tersebut disampaikan melalui konferensi pers secara daring, Rabu (28/10) dalam rangkaian MICES (Medan International Conference Energy and Sustainability) diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian acara dalam memperingati 100 tahun ITB sebagai perguruan tinggi teknik di Indonesia.
Baca juga: Alumni ITB Sumut gelar webinar internasional bahas dampak COVID-19 pada keamanan energi
Ketua Panitia MICES 2020 Zaid Nasution mengatakan melalui MICES ini membuka wacana sub tema energi di daerah dan bisa melihat peluang apa saja dalam memanfaatkan energi terbarukan.
"Kami melihat itu Sumut memiliki manfaatkan potensi energi terbarukan salah satunya adalah minyak kelapa sawit," katanya.
Melalui Konferensi Internasional kerjasama antara Ikatan Alumni ITB Sumatera Utara, ITB dan USU serta didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta melibatkan beberapa industri serta peneliti di berbagai aspek diharapkan bisa menjalin kemitraan usaha-usaha terkait energi di Indonesia yang potensinya ada di Sumut.
"Kami terus berupaya untuk memberikan masukan hal yang positif guna mendatangkan sumber ekonomi bagi masyarakat yang saat ini kondisi perekonomian sedang menurun," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Head of Renewable Energy ITB Prof Priyono Sutikno menuturkan bahwa giat konferensi Internasional MICES tersebut dilakukan dengan tujuan sebagai sarana pengembangan berbagai topik mengenai rewenable energi yang ada di Indonesia.
Dalam hal ini ia berharap semua pihak yang terlibat dalam konferensi tersebut, dukungan mengenai potensi energi dapat menjadi perhatian bagi berbagai pihak lain termasuk di antaranya para asosiasi, pemerintah, perguruan tinggi dan pelaku usaha.
"Ini penting dilakukan serta menjadi pandangan bersama dalam menentukan langkah-langkah kebijakan di sektor energi," katanya.
Sekretaris ITB Prof Widjaya Martokusomo mengatakan kegiatan ini pada awalnya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 14-15 April 2020. Namun kondisi pandemi COVID-19 yang kita alami sejak Maret 2020 membuat acara ini tertunda dan akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan tanggal 27 dan 28 Oktober 2020 dengan metoda Online-Offline, dimana dapat dikatakan sekitar 90 persen lebih melalui virtual.
Host kegiatan ada di Hotel JW Marriot, dimana kendali seluruh kegiatan ada disini dan kami tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Konferensi Internasional bertema ‘Energy, Covid 19 and The Changing World’, dengan pertimbangan bahwa kondisi Pandemi COVID-19 ini membawa perubahan bagi berbagai sektor dalam kehidupan kita, termasuk sektor energi," katanya.
Seiring dengan perubahan tema ini, panitia juga menambahkan beberapa sub tema baru yang terkait dengan COVID-19, seperti ‘Covid-19 and employment in energy sectors’dan‘Covid-19 and the climate change’.
MICES ini melibatkan lima menteri sebagai keynote speaker, yakni: Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Namun sayangnya, pada saat akhir ada perubahan jadwal para menteri karena harus menghadiri rapat penting dengan Presiden sehingga digantikan dengan Dirjen Kementerian terkait atau melalui video tapping.
"Kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas perubahan jadwal dan pembicara keynote speaker ini," tambahnya.
Para Menteri di hari pertama tidak dapat hadir karena harus menghadiri rapat bersama Presiden Joko Widodo. Sementaraitu, pada hari kedua ini Menteri BUMN dan Dirut PLN tidak dapat hadir karena adanya rapat penting di jajaran Kementerian BUMN.
MICES juga bekerjasama dengan beberapa nama dalam dunia keilmuan di bidang energi sebagai Keynote Lecture, yakni Prof. Semida Selviera (Profesor di bidang energy planning, Swedia), Prof. Tatiana Filatova (University of Twente, Netherlands), Prof. PriyonoSutikno (Head of Renewable Energy Centre, ITB), Dr. IGBN Makertiharta (ITB, Peneliti B-100), Dr. Danny Pudjianto (New Imperial College, London), Dr. Ahmad PerwiraTarigan (Kepala Pasca Sarjana Teknik Sipil, USU). Seluruh Keynote Lecture ini akan menyampaikan materi dalam tiga panel session selama konferensi.
Pada hari pertama, panel keynote lecture berkembang menjadi diskusi yang sangat‘hidup’, terutama persentasi dari Prof. Semida Silviera mengenai ‘The potential of bioenergy in Indonesia after the pandemic’, karena Sumatera Utara memiliki potensi dalam mengembangkan bioenergy melalui palm oil.
Hal lain yang istimewa dari Konferensi Internasional ini adalah ada sekitar 22 Invited speakers dari beberapa negara, berbagai kalangan (Industri, Akademisi, Praktisi), yang akan berbagi dari berbagai subtema konferensi, diantaranya adalah Dr. Oki Muraza (King Fahd University, Saudi Arabia), Dr. Andang Bachtiar (Sekjen ADPM/Asosiasi Daerah Penghasil Minyak), Dr. SupriadiLegono (Commestera), Kamia Handayani, PhD (PLN),Dr. Aryo Wibowo (ITB), Prof. Himsar Ambarita (USU), Fumi Harahap (KTH, Sweden), Jesus de la Fuente (Siemens) dan Beni Suryani (ASEAN Centre for Energy).
Para Invited Speakers ini akan dibagi dalam delapan ruang dalam dua hari secara parallel, yakni ‘Conventional/ Fossil Fuel Energy, New and Renewable Energy, SDGs and Environmental Challenges in Energy Sector, Energy and Regional Development, Energy Economics, Energy Security and Defense, Energy Education, and Decentralized Energy Development sehingga para partisipan dapat bergabung sesuai dengan tema yang diminati.
Semoga seluruh pembicara dapat memberikan inspirasi kepada para mahasiswa, peneliti muda, dan berbagaipihak yang berkarya dalam bidang energi untuk terus melakukan pembaruan melalui penelitian yang baik.
Paper ilmiah yang masuk sekitar 53, dengan tema yang paling menarik minat adalah ‘New and Renewable Energy’. Para presenter yang memprentasikan hasil penelitian ilmiahnya berasal dari perguruan tinggi, Industri dan praktisi energi.
Seluruh paper yang telah dipresentasikan akan kembali di review oleh tim reviewer kami dan akan dipublikasikan dalam IOP Publisher prosiding conference. Jumlah Partisipan yang terdaftar sekitar 600 peserta.
Kegiatan ini disponsori oleh beberapa Perusahaan Energi dan yang lainnya, yakni PLN, Bank Mandiri, SSP-DC, Pertamina, Telkom, BRI, Pelindo 1, Mitsubishi power-Shell Indonesia,Telkomsel, EMP Bentu ltd., Pupuk Indonesia, PGN, PertaArun Gas, Pertamina Hulu Energi, Bukit Asamdan Premier Oil.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal tersebut disampaikan melalui konferensi pers secara daring, Rabu (28/10) dalam rangkaian MICES (Medan International Conference Energy and Sustainability) diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian acara dalam memperingati 100 tahun ITB sebagai perguruan tinggi teknik di Indonesia.
Baca juga: Alumni ITB Sumut gelar webinar internasional bahas dampak COVID-19 pada keamanan energi
Ketua Panitia MICES 2020 Zaid Nasution mengatakan melalui MICES ini membuka wacana sub tema energi di daerah dan bisa melihat peluang apa saja dalam memanfaatkan energi terbarukan.
"Kami melihat itu Sumut memiliki manfaatkan potensi energi terbarukan salah satunya adalah minyak kelapa sawit," katanya.
Melalui Konferensi Internasional kerjasama antara Ikatan Alumni ITB Sumatera Utara, ITB dan USU serta didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta melibatkan beberapa industri serta peneliti di berbagai aspek diharapkan bisa menjalin kemitraan usaha-usaha terkait energi di Indonesia yang potensinya ada di Sumut.
"Kami terus berupaya untuk memberikan masukan hal yang positif guna mendatangkan sumber ekonomi bagi masyarakat yang saat ini kondisi perekonomian sedang menurun," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Head of Renewable Energy ITB Prof Priyono Sutikno menuturkan bahwa giat konferensi Internasional MICES tersebut dilakukan dengan tujuan sebagai sarana pengembangan berbagai topik mengenai rewenable energi yang ada di Indonesia.
Dalam hal ini ia berharap semua pihak yang terlibat dalam konferensi tersebut, dukungan mengenai potensi energi dapat menjadi perhatian bagi berbagai pihak lain termasuk di antaranya para asosiasi, pemerintah, perguruan tinggi dan pelaku usaha.
"Ini penting dilakukan serta menjadi pandangan bersama dalam menentukan langkah-langkah kebijakan di sektor energi," katanya.
Sekretaris ITB Prof Widjaya Martokusomo mengatakan kegiatan ini pada awalnya direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 14-15 April 2020. Namun kondisi pandemi COVID-19 yang kita alami sejak Maret 2020 membuat acara ini tertunda dan akhirnya diputuskan untuk dilaksanakan tanggal 27 dan 28 Oktober 2020 dengan metoda Online-Offline, dimana dapat dikatakan sekitar 90 persen lebih melalui virtual.
Host kegiatan ada di Hotel JW Marriot, dimana kendali seluruh kegiatan ada disini dan kami tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Konferensi Internasional bertema ‘Energy, Covid 19 and The Changing World’, dengan pertimbangan bahwa kondisi Pandemi COVID-19 ini membawa perubahan bagi berbagai sektor dalam kehidupan kita, termasuk sektor energi," katanya.
Seiring dengan perubahan tema ini, panitia juga menambahkan beberapa sub tema baru yang terkait dengan COVID-19, seperti ‘Covid-19 and employment in energy sectors’dan‘Covid-19 and the climate change’.
MICES ini melibatkan lima menteri sebagai keynote speaker, yakni: Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Namun sayangnya, pada saat akhir ada perubahan jadwal para menteri karena harus menghadiri rapat penting dengan Presiden sehingga digantikan dengan Dirjen Kementerian terkait atau melalui video tapping.
"Kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas perubahan jadwal dan pembicara keynote speaker ini," tambahnya.
Para Menteri di hari pertama tidak dapat hadir karena harus menghadiri rapat bersama Presiden Joko Widodo. Sementaraitu, pada hari kedua ini Menteri BUMN dan Dirut PLN tidak dapat hadir karena adanya rapat penting di jajaran Kementerian BUMN.
MICES juga bekerjasama dengan beberapa nama dalam dunia keilmuan di bidang energi sebagai Keynote Lecture, yakni Prof. Semida Selviera (Profesor di bidang energy planning, Swedia), Prof. Tatiana Filatova (University of Twente, Netherlands), Prof. PriyonoSutikno (Head of Renewable Energy Centre, ITB), Dr. IGBN Makertiharta (ITB, Peneliti B-100), Dr. Danny Pudjianto (New Imperial College, London), Dr. Ahmad PerwiraTarigan (Kepala Pasca Sarjana Teknik Sipil, USU). Seluruh Keynote Lecture ini akan menyampaikan materi dalam tiga panel session selama konferensi.
Pada hari pertama, panel keynote lecture berkembang menjadi diskusi yang sangat‘hidup’, terutama persentasi dari Prof. Semida Silviera mengenai ‘The potential of bioenergy in Indonesia after the pandemic’, karena Sumatera Utara memiliki potensi dalam mengembangkan bioenergy melalui palm oil.
Hal lain yang istimewa dari Konferensi Internasional ini adalah ada sekitar 22 Invited speakers dari beberapa negara, berbagai kalangan (Industri, Akademisi, Praktisi), yang akan berbagi dari berbagai subtema konferensi, diantaranya adalah Dr. Oki Muraza (King Fahd University, Saudi Arabia), Dr. Andang Bachtiar (Sekjen ADPM/Asosiasi Daerah Penghasil Minyak), Dr. SupriadiLegono (Commestera), Kamia Handayani, PhD (PLN),Dr. Aryo Wibowo (ITB), Prof. Himsar Ambarita (USU), Fumi Harahap (KTH, Sweden), Jesus de la Fuente (Siemens) dan Beni Suryani (ASEAN Centre for Energy).
Para Invited Speakers ini akan dibagi dalam delapan ruang dalam dua hari secara parallel, yakni ‘Conventional/ Fossil Fuel Energy, New and Renewable Energy, SDGs and Environmental Challenges in Energy Sector, Energy and Regional Development, Energy Economics, Energy Security and Defense, Energy Education, and Decentralized Energy Development sehingga para partisipan dapat bergabung sesuai dengan tema yang diminati.
Semoga seluruh pembicara dapat memberikan inspirasi kepada para mahasiswa, peneliti muda, dan berbagaipihak yang berkarya dalam bidang energi untuk terus melakukan pembaruan melalui penelitian yang baik.
Paper ilmiah yang masuk sekitar 53, dengan tema yang paling menarik minat adalah ‘New and Renewable Energy’. Para presenter yang memprentasikan hasil penelitian ilmiahnya berasal dari perguruan tinggi, Industri dan praktisi energi.
Seluruh paper yang telah dipresentasikan akan kembali di review oleh tim reviewer kami dan akan dipublikasikan dalam IOP Publisher prosiding conference. Jumlah Partisipan yang terdaftar sekitar 600 peserta.
Kegiatan ini disponsori oleh beberapa Perusahaan Energi dan yang lainnya, yakni PLN, Bank Mandiri, SSP-DC, Pertamina, Telkom, BRI, Pelindo 1, Mitsubishi power-Shell Indonesia,Telkomsel, EMP Bentu ltd., Pupuk Indonesia, PGN, PertaArun Gas, Pertamina Hulu Energi, Bukit Asamdan Premier Oil.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020