Selama periode 19 Oktober 2020 sampai 25 Oktober 2020 tercatat kejadian petir sebanyak 18.129 sambaran di Sumatera Utara berdasarkan rekaman peralatan Lightning Detector di Stasiun Geofisika Kelas 1 Deli Serdang.

Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Teguh Rahayu, dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Senin, menjelaskan klasifikasi tingkat sebaran petir di Sumatera Utara dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori rendah, sedang, dan tinggi. 

Dari hasil rekaman Lightning Detector, pada periode satu pekan ini, daerah yang memiliki kategori sambaran petir tinggi berada di Deli Serdang dan Serdang Bedagai. 

Untuk daerah yang memiliki kategori sambaran petir sedang berada di daerah Asahan, Karo, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Langkat, Medan,dan Simalungun.

Dominasi sebaran petir dengan kategori rendah berada di wilayah Batubara, Binjai, Dairi, Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Labuhanbatu Selatan, Mandailing Natal,  Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara.

Kemudian Padanglawas, Padanglawas Utara, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Samosir, Sibolga, Tanjung Balai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tebing Tinggi, dan Toba Samosir.

"Kepada masyarakat yang berada di wilayah dengan tingkat aktivitas petir sedang dan tinggi diminta untuk meningkatkan kewaspadaan ketika berada di luar rumah, di atas gedung bertingkat, di dekat tower listrik atau antena, dan pepohonan yang tinggi," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020