Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI dr Tugas Ratmono mengatakan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak; merupakan cara termudah untuk menghindari penularan COVID-19.
"Yang terpenting adalah menekan penularan COVID-19. Bagaimana di tingkat masyarakat bisa memutus mata rantai penularan COVID-19 melalui pelaksanaan 3M," kata Tugas dalam bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia dari Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (5/10).
Tugas mengatakan bila rantai penularan COVID-19 bisa diputus di tingkat masyarakat, maka akan meringankan beban tenaga kesehatan yang bertugas menangani COVID-19, termasuk di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Baca juga: Indofarma sediakan layanan tes PCR seharga Rp600 ribu
Yang perlu diwaspadai adalah seseorang yang terinfeksi COVID-19 tetapi tidak terdapat gejala apa pun yang kerap disebut orang tanpa gejala. Orang tanpa gejala bisa tanpa sadar menularkan COVID-19 kepada orang-orang di sekitarnya.
"Karena itu, orang tanpa gejala harus diisolasi sehingga rantai penularan bisa terputus dan yang terpenting mari laksanakan 3M; memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mengatakan pihaknya sangat berharap kesadaran di masyarakat untuk melaksanakan 3M semakin meningkat.
"Memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak itu nomor satu semua. Berikutnya adalah menjauhi kerumunan," katanya.
Slamet menjamin para dokter di bawah IDI tetap semangat dan bekerja sesuai dengan prosedur standar operasional, sumpah dokter, dan kode etik kedokteran dalam menangani pasien COVID-19.
Namun, dia berharap jumlah pasien COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit bisa terus menurun dan pemerintah menjamin pasokan obat-obatan dan alat kesehatan.
#satgascovid19
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Yang terpenting adalah menekan penularan COVID-19. Bagaimana di tingkat masyarakat bisa memutus mata rantai penularan COVID-19 melalui pelaksanaan 3M," kata Tugas dalam bincang-bincang Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia dari Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (5/10).
Tugas mengatakan bila rantai penularan COVID-19 bisa diputus di tingkat masyarakat, maka akan meringankan beban tenaga kesehatan yang bertugas menangani COVID-19, termasuk di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.
Baca juga: Indofarma sediakan layanan tes PCR seharga Rp600 ribu
Yang perlu diwaspadai adalah seseorang yang terinfeksi COVID-19 tetapi tidak terdapat gejala apa pun yang kerap disebut orang tanpa gejala. Orang tanpa gejala bisa tanpa sadar menularkan COVID-19 kepada orang-orang di sekitarnya.
"Karena itu, orang tanpa gejala harus diisolasi sehingga rantai penularan bisa terputus dan yang terpenting mari laksanakan 3M; memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak," tuturnya.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mengatakan pihaknya sangat berharap kesadaran di masyarakat untuk melaksanakan 3M semakin meningkat.
"Memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga jarak itu nomor satu semua. Berikutnya adalah menjauhi kerumunan," katanya.
Slamet menjamin para dokter di bawah IDI tetap semangat dan bekerja sesuai dengan prosedur standar operasional, sumpah dokter, dan kode etik kedokteran dalam menangani pasien COVID-19.
Namun, dia berharap jumlah pasien COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit bisa terus menurun dan pemerintah menjamin pasokan obat-obatan dan alat kesehatan.
#satgascovid19
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020