Thailand mengundurkan diri dari turnamen bulu tangkis Piala Thomas dan Uber setelah juara dunia Ratchanok Intanon dan kawan-kawan tak mau tampil karena kekhawatiran virus corona, kata seorang ofisial dan pelatih Ratchanok seperti dikutip AFP.
Taiwan yang diperkuat pebulu tangkis putri nomor satu dunia Tai Tzu-ying dan Australia juga menyatakan tidak akan mengikuti turnamen yang akan digelar di gelembung aman di Denmark Oktober mendatang, kata Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Baca juga: Mengenang 37 tahun laga legendaris Icuk Sugiarto kontra Liem Swie King
Piala Thomas dan Uber yang sudah dua kali ditunda itu akan menjadi turnamen bulu tangkis internasional pertama yang diadakan sejak pandemi memaksa bulu tangkis dihentikan Maret silam.
Alasan Thailand mundur berpijak kepada "keadaan-keadaan khusus yang berkaitan dengan COVID-19 ditambah cedera para pemain utama, kata BWF.
Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand Patama Leeswadtrakul mengungkapkan secara terpisah bahwa keputusan itu dipicu oleh penarikan diri sejumlah pemain.
"Sekalipun Denmark mengambil langkah dan prosedur yang ketat yang diterapkan kepada pemain, diketahui ada sejumlah pemain full-team yang mundur karena mereka mengkhawatirkan pandemi," kata dia.
Pelatih Ratchanok Patpapol Ngensrisuk berkata AFP bahwa pebulu tangkis nomor lima dunia itu sudah mengkhawatirkan terpapar virus corona menjelang Olimpiade Tokyo tahun depan.
"Ratchanok sangat mengkhawatirkan COVID-19 karena dia sudah lolos ke Olimpiade. Jadi jika dia sampai terpapar virus, maka dia mengkhawatirkan masa depan dia (dalam Olimpiade)," kata Patpapol. "Tujuan utama dia saat ini adalah Olimpiade."
Namun demikian PV Sindhu dari India yang merupakan salah satu atlet berbayaran paling mahal di dunia, mencabut keputusannya mundur dari Piala Uber.
Sindhu sebelumnya menyatakan mundur karena alasan keluarga, namun dia berubah pikiran setelah diminta oleh asosiasi bulutangkis India.
Dua turnamen lainnya diadakan di Denmark setelah Piala Thomas dan Uber pada 3-11 Oktober yang diikuti oleh tiga pekan berturut-turut mulai 10 November di Asia di lokasi yang belum diumumkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Taiwan yang diperkuat pebulu tangkis putri nomor satu dunia Tai Tzu-ying dan Australia juga menyatakan tidak akan mengikuti turnamen yang akan digelar di gelembung aman di Denmark Oktober mendatang, kata Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Baca juga: Mengenang 37 tahun laga legendaris Icuk Sugiarto kontra Liem Swie King
Piala Thomas dan Uber yang sudah dua kali ditunda itu akan menjadi turnamen bulu tangkis internasional pertama yang diadakan sejak pandemi memaksa bulu tangkis dihentikan Maret silam.
Alasan Thailand mundur berpijak kepada "keadaan-keadaan khusus yang berkaitan dengan COVID-19 ditambah cedera para pemain utama, kata BWF.
Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand Patama Leeswadtrakul mengungkapkan secara terpisah bahwa keputusan itu dipicu oleh penarikan diri sejumlah pemain.
"Sekalipun Denmark mengambil langkah dan prosedur yang ketat yang diterapkan kepada pemain, diketahui ada sejumlah pemain full-team yang mundur karena mereka mengkhawatirkan pandemi," kata dia.
Pelatih Ratchanok Patpapol Ngensrisuk berkata AFP bahwa pebulu tangkis nomor lima dunia itu sudah mengkhawatirkan terpapar virus corona menjelang Olimpiade Tokyo tahun depan.
"Ratchanok sangat mengkhawatirkan COVID-19 karena dia sudah lolos ke Olimpiade. Jadi jika dia sampai terpapar virus, maka dia mengkhawatirkan masa depan dia (dalam Olimpiade)," kata Patpapol. "Tujuan utama dia saat ini adalah Olimpiade."
Namun demikian PV Sindhu dari India yang merupakan salah satu atlet berbayaran paling mahal di dunia, mencabut keputusannya mundur dari Piala Uber.
Sindhu sebelumnya menyatakan mundur karena alasan keluarga, namun dia berubah pikiran setelah diminta oleh asosiasi bulutangkis India.
Dua turnamen lainnya diadakan di Denmark setelah Piala Thomas dan Uber pada 3-11 Oktober yang diikuti oleh tiga pekan berturut-turut mulai 10 November di Asia di lokasi yang belum diumumkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020