Setelah memperkenalkan secara singkat dalam acara "Unpacked" awal Agustus, Samsung Electronics secara resmi meluncurkan ponsel layar lipat terbarunya, Galaxy Z Fold 2, yang menawarkan desain yang ditingkatkan dan kemampuan multitasking dibanding pendahulunya.
Dalam acara "Galaxy Z Fold 2: Unpacked Part 2," Selasa (1/9) malam, Samsung mengungkap fitur-fitur canggih dari ponsel pintar layar lipat ketiganya itu, dengan menyoroti pengalaman perangkat seluler yang unik.
"Dengan peluncuran Samsung Galaxy Z Fold 2, kami mendengarkan feedback pengguna dengan cermat untuk memastikan kami membawa peningkatan yang berarti pada perangkat keras ini, sembari mengembangkan inovasi baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna," ujar Head of Mobile Communication Business Samsung, Roh Tae-moon, dikutip dari Yonhap.
Samsung mengatakan Galaxy Z Fold 2 akan tersedia di sekitar 40 negara, termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan, pada 18 September.
Di Korea Selatan, perangkat yang dapat dilipat menyerupai buku tersebut akan dijual dengan harga 2,398 juta won (sekitar Rp30 juta) dengan pre-order mulai 11 hingga 15 September.
Galaxy Z Fold 2 yang mendukung 5G merupakan kelanjutan dari ponsel pintar layar lipat Samsung yang pertama, Galaxy Fold, yang diluncurkan tahun lalu.
Samsung mengatakan "Z" pada nama perangkat bermaksud untuk mengkonsolidasikan ponsel pintar lipatnya di bawah satu merek. Jajaran Z termasuk Galaxy Z Flip, ponsel layar lipat vertikal yang dirilis pada awal tahun ini.
Galaxy Z Fold 2 tampil dengan layar utama 7,6 inci saat dibuka dan memiliki layar 6,2 inci saat ditutup, yang lebih besar dari layar pendahulunya, yaitu masing-masing 7,3 inci dan 4,6 inci.
Layar utama perangkat mendukung kecepatan refresh 120Hz, memungkinkan pengguna menikmati gerakan dan transisi yang lebih mulus.
Samsung menggunakan kaca ultra-tipis (UTG) untuk Galaxy Z Fold 2, seperti yang dilakukan untuk Galaxy Z Flip, dan menerapkan "engsel tersembunyi" dan teknologi untuk memberikan daya tahan dan ketahanan terhadap debu yang lebih baik.
Perangkat ini menggunakan pengaturan tiga kamera belakang dengan lensa utama 12MP, lensa ultra-lebar 12MP dan sensor telefoto 12MP, serta kamera 10MP pada layar utama dan pada layar "sampul."
Galaxy Z Fold 2 hadir dengan RAM 12GB dan penyimpanan internal 256GB, namun tidak dilengkapi dengan slot microSD untuk ekspansi ruang penyimpanan. Perangkat ini dibekali baterai 4.500mAh.
Galaxy Z Fold tersedia dalam dua pilihan warna yaitu mystic black dan mystic bronze. Di pasar tertentu, pengguna dapat memilih empat warna berbeda, yaitu metallic silver, metallic gold, metallic red dan metallic blue.
Samsung mengatakan Galaxy Z Fold 2 memberikan "kegunaan yang diperluas" dan "multitasking yang mulus" terlepas dari apakah perangkat itu dilipat atau dibuka.
Misalnya, pengguna dapat mengambil swafoto dengan kamera belakang, dengan layar "sampul" berfungsi sebagai jendela bidik.
Pengguna Galaxy Z Fold 2 juga dapat menikmati fitur "multi-active window" yang ditingkatkan, yang dapat membuka hingga tiga aplikasi sekaligus. Tidak hanya dapat menyesuaikan tata letak layar, pengguna dapat membuka banyak file dari aplikasi yang sama dan melihatnya secara berdampingan.
Samsung menambahkan kolaborasinya dengan mitra global, seperti Google dan Microsoft, memungkinkan raksasa teknologi asal Korea Selatan itu menawarkan ekosistem yang lebih baik untuk perangkat yang dapat dilipat.
"Bentuk baru menjadi bermakna hanya jika membuka pengalaman baru bagi pengguna," ujar Head of Customer Experience Samsung Mobile Communication, Patrick Chomet.
"Untuk mewujudkannya, kami telah bekerja sama erat dengan mitra kami yang berbagi visi yang sama untuk masa depan ekosistem perangkat yang dapat dilipat," dia menambahkan.
Seperti Galaxy Z Flip, Samsung juga akan merilis Galaxy Z Fold 2 edisi terbatas bekerja sama dengan merek fesyen Thom Browne.
Paket edisi Thom Browne mencakup Galaxy Z Fold 2, Galaxy Watch 3 dan Galaxy Buds Live. Edisi terbatas tersebut di Korea Selatan akan dijual dengan harga 3,96 juta won (sekitar Rp49 juta) dengan ketersediaan pada 25 September.
Samsung berharap Galaxy Z Fold 2 dapat memperkuat statusnya di pasar ponsel pintar premium bersama dengan Galaxy Note 20 dan perangkat lipat lainnya.
Varian 5G dari Galaxy Z Flip akan mulai dijual pada 18 September. Di Korea Selatan, Galaxy Z Flip 5G hadir dengan harga 1,65 juta won (sekitar Rp20,6 juta).
Samsung juga berharap ponsel pintar terbarunya itu dapat meningkatkan penjualan ponselnya di tengah pandemi.
Samsung turun ke posisi kedua dalam pengiriman ponsel pintar secara global pada kuartal kedua tahun ini.
Menurut data dari lembaga riset pasar International Data Corp, Samsung mengapalkan 54,2 juta ponsel pintar pada kuartal kedua tahun ini dengan pangsa pasar 19,5 persen. Sementara, perusahaan teknologi asal China Huawei menjadi penjual ponsel pintar teratas setelah mengirim 55,8 juta ponsel pintar pada kuartal kedua dengan pangsa pasar 20 persen.
Analis memperkirakan Galaxy Z Fold 2 akan terjual sekitar 500.000 unit tahun ini, lebih banyak dari pendahulunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Dalam acara "Galaxy Z Fold 2: Unpacked Part 2," Selasa (1/9) malam, Samsung mengungkap fitur-fitur canggih dari ponsel pintar layar lipat ketiganya itu, dengan menyoroti pengalaman perangkat seluler yang unik.
"Dengan peluncuran Samsung Galaxy Z Fold 2, kami mendengarkan feedback pengguna dengan cermat untuk memastikan kami membawa peningkatan yang berarti pada perangkat keras ini, sembari mengembangkan inovasi baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna," ujar Head of Mobile Communication Business Samsung, Roh Tae-moon, dikutip dari Yonhap.
Samsung mengatakan Galaxy Z Fold 2 akan tersedia di sekitar 40 negara, termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan, pada 18 September.
Di Korea Selatan, perangkat yang dapat dilipat menyerupai buku tersebut akan dijual dengan harga 2,398 juta won (sekitar Rp30 juta) dengan pre-order mulai 11 hingga 15 September.
Galaxy Z Fold 2 yang mendukung 5G merupakan kelanjutan dari ponsel pintar layar lipat Samsung yang pertama, Galaxy Fold, yang diluncurkan tahun lalu.
Samsung mengatakan "Z" pada nama perangkat bermaksud untuk mengkonsolidasikan ponsel pintar lipatnya di bawah satu merek. Jajaran Z termasuk Galaxy Z Flip, ponsel layar lipat vertikal yang dirilis pada awal tahun ini.
Galaxy Z Fold 2 tampil dengan layar utama 7,6 inci saat dibuka dan memiliki layar 6,2 inci saat ditutup, yang lebih besar dari layar pendahulunya, yaitu masing-masing 7,3 inci dan 4,6 inci.
Layar utama perangkat mendukung kecepatan refresh 120Hz, memungkinkan pengguna menikmati gerakan dan transisi yang lebih mulus.
Samsung menggunakan kaca ultra-tipis (UTG) untuk Galaxy Z Fold 2, seperti yang dilakukan untuk Galaxy Z Flip, dan menerapkan "engsel tersembunyi" dan teknologi untuk memberikan daya tahan dan ketahanan terhadap debu yang lebih baik.
Perangkat ini menggunakan pengaturan tiga kamera belakang dengan lensa utama 12MP, lensa ultra-lebar 12MP dan sensor telefoto 12MP, serta kamera 10MP pada layar utama dan pada layar "sampul."
Galaxy Z Fold 2 hadir dengan RAM 12GB dan penyimpanan internal 256GB, namun tidak dilengkapi dengan slot microSD untuk ekspansi ruang penyimpanan. Perangkat ini dibekali baterai 4.500mAh.
Galaxy Z Fold tersedia dalam dua pilihan warna yaitu mystic black dan mystic bronze. Di pasar tertentu, pengguna dapat memilih empat warna berbeda, yaitu metallic silver, metallic gold, metallic red dan metallic blue.
Samsung mengatakan Galaxy Z Fold 2 memberikan "kegunaan yang diperluas" dan "multitasking yang mulus" terlepas dari apakah perangkat itu dilipat atau dibuka.
Misalnya, pengguna dapat mengambil swafoto dengan kamera belakang, dengan layar "sampul" berfungsi sebagai jendela bidik.
Pengguna Galaxy Z Fold 2 juga dapat menikmati fitur "multi-active window" yang ditingkatkan, yang dapat membuka hingga tiga aplikasi sekaligus. Tidak hanya dapat menyesuaikan tata letak layar, pengguna dapat membuka banyak file dari aplikasi yang sama dan melihatnya secara berdampingan.
Samsung menambahkan kolaborasinya dengan mitra global, seperti Google dan Microsoft, memungkinkan raksasa teknologi asal Korea Selatan itu menawarkan ekosistem yang lebih baik untuk perangkat yang dapat dilipat.
"Bentuk baru menjadi bermakna hanya jika membuka pengalaman baru bagi pengguna," ujar Head of Customer Experience Samsung Mobile Communication, Patrick Chomet.
"Untuk mewujudkannya, kami telah bekerja sama erat dengan mitra kami yang berbagi visi yang sama untuk masa depan ekosistem perangkat yang dapat dilipat," dia menambahkan.
Seperti Galaxy Z Flip, Samsung juga akan merilis Galaxy Z Fold 2 edisi terbatas bekerja sama dengan merek fesyen Thom Browne.
Paket edisi Thom Browne mencakup Galaxy Z Fold 2, Galaxy Watch 3 dan Galaxy Buds Live. Edisi terbatas tersebut di Korea Selatan akan dijual dengan harga 3,96 juta won (sekitar Rp49 juta) dengan ketersediaan pada 25 September.
Samsung berharap Galaxy Z Fold 2 dapat memperkuat statusnya di pasar ponsel pintar premium bersama dengan Galaxy Note 20 dan perangkat lipat lainnya.
Varian 5G dari Galaxy Z Flip akan mulai dijual pada 18 September. Di Korea Selatan, Galaxy Z Flip 5G hadir dengan harga 1,65 juta won (sekitar Rp20,6 juta).
Samsung juga berharap ponsel pintar terbarunya itu dapat meningkatkan penjualan ponselnya di tengah pandemi.
Samsung turun ke posisi kedua dalam pengiriman ponsel pintar secara global pada kuartal kedua tahun ini.
Menurut data dari lembaga riset pasar International Data Corp, Samsung mengapalkan 54,2 juta ponsel pintar pada kuartal kedua tahun ini dengan pangsa pasar 19,5 persen. Sementara, perusahaan teknologi asal China Huawei menjadi penjual ponsel pintar teratas setelah mengirim 55,8 juta ponsel pintar pada kuartal kedua dengan pangsa pasar 20 persen.
Analis memperkirakan Galaxy Z Fold 2 akan terjual sekitar 500.000 unit tahun ini, lebih banyak dari pendahulunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020