Israel akan meneliti vaksin COVID-19 buatan Rusia dan akan merundingkan pembelian vaksin tersebut jika terbukti mampu menjadi sebuah "produk serius", kata menteri kesehatan Israel.

Presiden Vladimir Putin pada Selasa mengumumkan bahwa Rusia menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin COVID-19 setelah kurang dari dua bulan uji coba pada manusia. Menteri kesehatan Rusia menepis tuduhan bahwa vaksin tersebut tidak aman.

Baca juga: Menkes Rusia: Tudingan vaksin COVID-19 tak aman tidak berdasar

"Kami mengikuti secara cermat setiap laporan, tak perduli dari negara mana saja," kata Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein kepada wartawan. "Kami sudah mendiskusikan laporan dari pusat riset di Rusia soal pengembangan vaksin.

"Jika kami yakin ini adalah produk serius, kami juga akan berupaya melakukan negosiasi. Tetapi saya tidak ingin menipu siapa pun. Staf profesional kementerian sedang mengerjakan ini sepanjang waktu. Vaksin tidak akan tiba besok," katanya.

Baca juga: Positif COVID-19 di Indonesia bertambah 1.942, sembuh 2.088 orang

Israel sedang mengembangkan calon vaksinnya sendiri dan berencana memulai uji klinis pada manusia secepatnya pada Oktober. Pihaknya juga meneken kontrak dengan produsen obat Moderna dan Arcturus Therapeutics sebagai opsi pembelian calon vaksin mereka.

Sumber: Reuters

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020