Karena berjamur, gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Mandailing Natal memulangkan delapan ton beras bantuan jaringan pengaman sosial dampak COVID-19 di Madina.
"Kita tidak menerima barang yang rusak. Sudah kita kembalikan," ujar Sekdakab Madina, Gozali Pulungan di sela penyerahan bantuan sosial tersebut secara simbolis kepada masyarakat, Kamis (4/6).
Untuk penanganan dampak akibat COVID-19 di Kabupaten Mandailing Natal terdapat 54.225 paket.
Baca juga: BPD Sale Baru Usulkan pemberhentian kepala desa
Bantuan tersebut berupa beras 10 Kg, mie instan 1 kotak, gula pasir 1 Kg dan minyak goreng 2 liter.
Asisten I Pemkab Madina Alamulhaq Daulay SH kepada wartawan, Jumat (5/6) menyampaikan, berjamurnya beras tersebut dikarenakan terkena hujan selama perjalanan ke Madina.
"Dari informasi yang kita terima penyebabnya adalah dalam perjalanan terkena hujan sehingga berasnya menjadi basah, makanya kita suruh ganti," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Kita tidak menerima barang yang rusak. Sudah kita kembalikan," ujar Sekdakab Madina, Gozali Pulungan di sela penyerahan bantuan sosial tersebut secara simbolis kepada masyarakat, Kamis (4/6).
Untuk penanganan dampak akibat COVID-19 di Kabupaten Mandailing Natal terdapat 54.225 paket.
Baca juga: BPD Sale Baru Usulkan pemberhentian kepala desa
Bantuan tersebut berupa beras 10 Kg, mie instan 1 kotak, gula pasir 1 Kg dan minyak goreng 2 liter.
Asisten I Pemkab Madina Alamulhaq Daulay SH kepada wartawan, Jumat (5/6) menyampaikan, berjamurnya beras tersebut dikarenakan terkena hujan selama perjalanan ke Madina.
"Dari informasi yang kita terima penyebabnya adalah dalam perjalanan terkena hujan sehingga berasnya menjadi basah, makanya kita suruh ganti," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020