Pemain Ajax Hakim Ziyech mengatakan bahwa ia akan secara resmi menjadi pemain Chelsea pada 1 Juli meski nasib kompetisi sepak bola tidak pasti akibat pandemi virus corona.

Chelsea sendiri sudah menyegel kesepakatan transfer sebesar 37 juta poundsterling (sekitar Rp713 miliar) untuk gelandang timnas Maroko itu di bursa transfer Januari, dengan syarat Ziyech baru bisa bergabung setelah liga Belanda (Eredivisie) selesai.

Namun, dengan kompetisi sepak bola dunia dihentikan sementara karena COVID-19, ada banyak ketidakpastian saat liga dan klub berusaha mencari tahu kapan pertandingan akan kembali bergulir.

Baca juga: Ajax terima tak ada juara Eredivisie, Utrecht dan Cambuur kecewa

Eredivisie telah mengonfirmasi bahwa musim ini sudah berakhir, dengan Ziyech dan Ajax tidak menjadi juara meski berada di puncak klasemen sebelum ditangguhkan.

Sementara itu, Liga Premier Inggris masih belum memutuskan soal masa depan kompetisi dengan harapan bahwa musim ini masih bisa dilanjutkan.

Terlepas dari ketidakpastian itu, Ziyech mengatakan bahwa transfernya akan tetap berjalan pada 1 Juli sesuai rencana, yang secara resmi menjadikannya pemain Chelsea.

Baca juga: Liga Belanda resmi dihentikan, tanpa juara dan degradasi

"Saya benar-benar serius tentang (transfer) itu," kata Ziyech yang dikutip Goal pada Sabtu.

"Saya rasa tanda tangan saya ada di kontrak dan jadi pada 1 Juli, saya akan menjadi pemain Chelsea. Saya tidak pernah memiliki pemikiran lain."

"Meski begitu, pertanyaannya adalah kapan negara-negara akan membuka perbatasan mereka lagi dan saya dapat dengan aman memulai di sana. Dan kemudian tentang keputusan liga yang dimainkan di sana. Namun, saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya akan lihat situasinya."

Krisis COVID-19 telah membuat dunia sepak bola kacau, dengan liga-liga di seluruh dunia masih memutuskan bagaimana menangani situasi yang berubah dengan cepat.

Salah satu aspek sepak bola yang akan terkena dampak secara besar-besaran adalah bursa transfer, dengan banyak tim cenderung mengubah rencana transfer mereka sepenuhnya karena pandemi tersebut.

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020