Pemerintah China mencatat 1.541 kasus COVID-19 tanpa gejala sama sekali,  dan  205 diantaranya merupakan kasus impor.

Untuk pertama kalinya data tersebut diungkapkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Selasa (31/3), setelah mendapatkan desakan dari masyarakat agar lembaga tertinggi kesehatan itu transparan tentang data orang tanpa gejala.

Baca juga: PLN akan bebaskan tagihan listrik 24 juta pelanggan

Persoalan tersebut merupakan salah satu risiko dalam memerangi pandemi, terutama terkait kekhawatiran yang makin meningkat dalam penyebaran virus misterius tersebut.

Sebelumnya, pemerintah China tidak mempublikasikan jumlah mereka, demikian Caixin Global.

Baca juga: Bundesliga perpanjang penundaan kompetisi hingga akhir April 2020

NHC berjanji akan mencantumkan data tanpa gejala tersebut dalam laporan harian epidemi.

Sementara itu dalam keterangan tertulis Perdana Menteri China Li Keqiang yang diterima ANTARA, Rabu, menekankan pentingnya upaya pengendalian virus lebih ketat lagi meskipun jumlah gejala infeksi berhasil dikendalikan.

Di China, beberapa orang yang tidak memiliki gejala klinis COVID-19 namun hasilnya ternyata positif, umumnya dikarantina di pusat isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Mereka dirawat dan dikategorikan dalam kasus positif jika mengalami gejala COVID-19 selama menjalani karantina.
 

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020