Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara mendorong peningkatan kualitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) karena peranan mereka semakin dibutuhkan pada era informasi dan revolusi industri 4.0.
"Keberadaan KIM dinilai semakin relevan dan dibutuhkan mengikuti era banjir informasi dan revolusi industri 4.0," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Diskominfo Sumut Harvina Zuhra di Nias, Jumat (13/3).
Dia mengatakan hal itu mewakili Pelaksana Tugas Kepala Diskominfo Sumut M. Ayub pada acara Pemberdayaan KIM di Nias Selatan. Kegiatan dibuka Sekda Nias Selatan Ikhtiar Duha didampingi Kepala Diskominfo Kabupaten Nias Selatan Deri Dohude.
Narasumber kegiatan itu, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Selamatta Sembiring dan Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Alam dan Penelitian (BBPSDM) Kominfo Medan Irbar Samekto.
Peserta kegiatan berjumlah 80 orang terdiri atas kader PKK, kepala desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), anggota kelompok tani, dan anggota kelompok nelayan.
Vina, panggilan akrab Harvina Zuhra, menjelaskan sejalan dengan perkembangan kebutuhan tersebut,
Diskominfo Sumut mendorong lahir dan berkembangnya KIM di provinsi setempat.
"Kali ini pemberdayaan terhadap KIM dilakukan di Kabupaten Nias Selatan yang potensi ekonominya cukup besar," ujarnya.
Ia menyebut KIM mitra pemerintah dalam menyebarluaskan informasi publik. Peranan KIM strategis sebagai media penyampai informasi dan kebijakan pemerintah kepada masyarakat luas sekaligus memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat.
Ia mengatakan Nias Selatan memiliki potensi yang luar biasa, mulai pantai yang eksotik dan ombak yang menjadikannya salah satu tempat berselancar terbaik di dunia.
Di Nias Selatan juga masih terpelihara kearifan lokal masyarakat adat dengan peninggalan bangunan-bangunan rumah adat yang masih terjaga.
"Potensi yang besar perlu dukungan dan penguatan di antaranya melalui kelembagaan KIM," katanya.
Ia mengatakan pentingnya masyarakat dapat mengelola dan menerima informasi dengan lebih baik sehingga memberikan manfaat bagi kemajuan dan kemakmuran mereka.
Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Selamatta Sembiring
mengatakan pemberdayaan dan pengembangan KIM di Kabupaten Nias Selatan menjadi salah satu pendorong untuk mendukung kemajuan masyarakat.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, katanya, menantang semua orang untuk cerdas bermedia, mampu memilah mana informasi yang akurat, mana yang hoaks, sekaligus mampu memanfaatkannya untuk kesejahteraan.
Ia menyebut perkembangan KIM disesuaikan dengan perkembangan zaman melalui KIM digital, yaitu media daring, media sosial, dan aplikasi pesan.
"KIM merupakan sebuah kelompok yang dapat menghasilkan penambahan ekonomi, kita juga bisa berkreasi dalam penyebarluasan infomasi yang positif ke publik,” ujarnya .
Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Selatan Ikhtiar Duha mengapresiasi upaya Diskominfo Sumut untuk pemberdayaan dan pengembangan KIM di daerah itu.
Dia menjelaskan Nias Selatan terdiri atas 103 pulau, namun hanya 21 pulau yang dihuni dan masih ada 83 pulau yang belum berpenghuni.
Di Nias Selatan juga masih ada kawasan yang belum terjangkau internet sehingga masih ada keterbatasan masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui internet.
"Walaupun berada di kawasan terluar dan terpencil, diharapkan masyarakat Nias Selatan dapat cerdas dalam menggunakan sosial media dan mampu memanfaatkan teknologi informasi di era informasi global," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Keberadaan KIM dinilai semakin relevan dan dibutuhkan mengikuti era banjir informasi dan revolusi industri 4.0," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Diskominfo Sumut Harvina Zuhra di Nias, Jumat (13/3).
Dia mengatakan hal itu mewakili Pelaksana Tugas Kepala Diskominfo Sumut M. Ayub pada acara Pemberdayaan KIM di Nias Selatan. Kegiatan dibuka Sekda Nias Selatan Ikhtiar Duha didampingi Kepala Diskominfo Kabupaten Nias Selatan Deri Dohude.
Narasumber kegiatan itu, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Selamatta Sembiring dan Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Alam dan Penelitian (BBPSDM) Kominfo Medan Irbar Samekto.
Peserta kegiatan berjumlah 80 orang terdiri atas kader PKK, kepala desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), anggota kelompok tani, dan anggota kelompok nelayan.
Vina, panggilan akrab Harvina Zuhra, menjelaskan sejalan dengan perkembangan kebutuhan tersebut,
Diskominfo Sumut mendorong lahir dan berkembangnya KIM di provinsi setempat.
"Kali ini pemberdayaan terhadap KIM dilakukan di Kabupaten Nias Selatan yang potensi ekonominya cukup besar," ujarnya.
Ia menyebut KIM mitra pemerintah dalam menyebarluaskan informasi publik. Peranan KIM strategis sebagai media penyampai informasi dan kebijakan pemerintah kepada masyarakat luas sekaligus memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat.
Ia mengatakan Nias Selatan memiliki potensi yang luar biasa, mulai pantai yang eksotik dan ombak yang menjadikannya salah satu tempat berselancar terbaik di dunia.
Di Nias Selatan juga masih terpelihara kearifan lokal masyarakat adat dengan peninggalan bangunan-bangunan rumah adat yang masih terjaga.
"Potensi yang besar perlu dukungan dan penguatan di antaranya melalui kelembagaan KIM," katanya.
Ia mengatakan pentingnya masyarakat dapat mengelola dan menerima informasi dengan lebih baik sehingga memberikan manfaat bagi kemajuan dan kemakmuran mereka.
Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Selamatta Sembiring
mengatakan pemberdayaan dan pengembangan KIM di Kabupaten Nias Selatan menjadi salah satu pendorong untuk mendukung kemajuan masyarakat.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, katanya, menantang semua orang untuk cerdas bermedia, mampu memilah mana informasi yang akurat, mana yang hoaks, sekaligus mampu memanfaatkannya untuk kesejahteraan.
Ia menyebut perkembangan KIM disesuaikan dengan perkembangan zaman melalui KIM digital, yaitu media daring, media sosial, dan aplikasi pesan.
"KIM merupakan sebuah kelompok yang dapat menghasilkan penambahan ekonomi, kita juga bisa berkreasi dalam penyebarluasan infomasi yang positif ke publik,” ujarnya .
Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Selatan Ikhtiar Duha mengapresiasi upaya Diskominfo Sumut untuk pemberdayaan dan pengembangan KIM di daerah itu.
Dia menjelaskan Nias Selatan terdiri atas 103 pulau, namun hanya 21 pulau yang dihuni dan masih ada 83 pulau yang belum berpenghuni.
Di Nias Selatan juga masih ada kawasan yang belum terjangkau internet sehingga masih ada keterbatasan masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui internet.
"Walaupun berada di kawasan terluar dan terpencil, diharapkan masyarakat Nias Selatan dapat cerdas dalam menggunakan sosial media dan mampu memanfaatkan teknologi informasi di era informasi global," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020