Pasangan Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Giedon harus puas cuma menjadi runner-up nomor ganda putra All England setelah dikalahkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dalam partai final di Arena Birmingham, Inggris, Minggu waktu setempat (Senin WIB).
Pasangan berjuluk Minions itu memberi perlawanan sengit sepanjang satu jam 12 menit, tetapi pada akhirnya harus mengakui keunggulan Endo/Watanabe dalam pertandingan yang harus ditentukan lewat rubber game dengan skor 18-21, 21-12, 19-21, demikian catatan laman resmi BWF Badminton.
Baca juga: Praveen/Melati juara ganda campuran All England 2020
Baca juga: Praveen/Melati bangga berhasil jadi juara All England 2020
Hasil itu kian memperburuk catatan pertemuan Minions kontra Endo/Watanabe menjadi 2-6 yang ironisnya enam kekalahan dialami secara beruntun.
Adu pukul intensif mewarnai jalannya gim pertama dan kendati sempat tertinggal tiga poin, Minions berhasil mengejar bahkan berbalik unggul.
Tekanan yang ditingkatkan Endo/Watanabe gagal membuahkan hasil, malah memberikan keuntungan bagi Kevin/Marcus. Praktis pasangan Jepang itu perlahan menurunkan tempo permainan dan lebih banyak mengetatkan pertahanan mereka.
Mengandalkan pengembalian bola yang apik, Endo/Watanabe mencuri beberapa angka dari Kevin/Marcus. Tercatat setidaknya empat kali reli panjang tersaji pada gim pertama, dengan masing-masing menghabiskan 41, 44, 33 dan 56 pukulan. Sayangnya, dua reli terakhir berujung kesalahan Minions dan Endo/Watanabe merebut gim pertama 21-18.
Memasuki gim kedua, tempo permainan Endo/Watanabe lebih melambat dan pasangan Jepang itu lebih banyak melakukan kesalahan. Hal itu praktis membuat Minions berada di atas angin dan unggul jauh 19-10.
Setelah menebus dua kesalahan, Minions berhasil merebut gim kedua 21-12 untuk menyamakan kedudukan dan memaksakan rubber game.
Gim ketiga diawali dengan cukup buruk oleh Minions, yang tertinggal 0-5 sebelum sempat bangkit dan mengejar ketertinggalan. Akan tetapi pertahanan solid Endo/Watanabe membuat pasangan Jepang itu kian dekat dengan gelar juara ketika mengamankan keunggulan menuju game point dalam kedudukan 20-19.
Minions berusaha memaksakan deuce, sayang pukulan smash Kevin terlalu kencang dan shuttlecock mendarat di luar lapangan memastikan kemenangan dan gelar juara bagi Endo/Watanabe.
Minions gagal mempertahankan gelar juara ganda putra All England yang sempat dimenangkan senior mereka, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, tahun lalu.
Mereka juga tak mampu mengikuti jejak positif yang ditorehkan kompatriotnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang menjadi juara di nomor ganda campuran.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Pasangan berjuluk Minions itu memberi perlawanan sengit sepanjang satu jam 12 menit, tetapi pada akhirnya harus mengakui keunggulan Endo/Watanabe dalam pertandingan yang harus ditentukan lewat rubber game dengan skor 18-21, 21-12, 19-21, demikian catatan laman resmi BWF Badminton.
Baca juga: Praveen/Melati juara ganda campuran All England 2020
Baca juga: Praveen/Melati bangga berhasil jadi juara All England 2020
Hasil itu kian memperburuk catatan pertemuan Minions kontra Endo/Watanabe menjadi 2-6 yang ironisnya enam kekalahan dialami secara beruntun.
Adu pukul intensif mewarnai jalannya gim pertama dan kendati sempat tertinggal tiga poin, Minions berhasil mengejar bahkan berbalik unggul.
Tekanan yang ditingkatkan Endo/Watanabe gagal membuahkan hasil, malah memberikan keuntungan bagi Kevin/Marcus. Praktis pasangan Jepang itu perlahan menurunkan tempo permainan dan lebih banyak mengetatkan pertahanan mereka.
Mengandalkan pengembalian bola yang apik, Endo/Watanabe mencuri beberapa angka dari Kevin/Marcus. Tercatat setidaknya empat kali reli panjang tersaji pada gim pertama, dengan masing-masing menghabiskan 41, 44, 33 dan 56 pukulan. Sayangnya, dua reli terakhir berujung kesalahan Minions dan Endo/Watanabe merebut gim pertama 21-18.
Memasuki gim kedua, tempo permainan Endo/Watanabe lebih melambat dan pasangan Jepang itu lebih banyak melakukan kesalahan. Hal itu praktis membuat Minions berada di atas angin dan unggul jauh 19-10.
Setelah menebus dua kesalahan, Minions berhasil merebut gim kedua 21-12 untuk menyamakan kedudukan dan memaksakan rubber game.
Gim ketiga diawali dengan cukup buruk oleh Minions, yang tertinggal 0-5 sebelum sempat bangkit dan mengejar ketertinggalan. Akan tetapi pertahanan solid Endo/Watanabe membuat pasangan Jepang itu kian dekat dengan gelar juara ketika mengamankan keunggulan menuju game point dalam kedudukan 20-19.
Minions berusaha memaksakan deuce, sayang pukulan smash Kevin terlalu kencang dan shuttlecock mendarat di luar lapangan memastikan kemenangan dan gelar juara bagi Endo/Watanabe.
Minions gagal mempertahankan gelar juara ganda putra All England yang sempat dimenangkan senior mereka, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, tahun lalu.
Mereka juga tak mampu mengikuti jejak positif yang ditorehkan kompatriotnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang menjadi juara di nomor ganda campuran.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020